HeadlineNasional

Peringatan Nuzulul Qur’an, Wamenag: Al-Qur’an Pedoman Bangun Peradaban Maju dan Bermartabat

104
×

Peringatan Nuzulul Qur’an, Wamenag: Al-Qur’an Pedoman Bangun Peradaban Maju dan Bermartabat

Sebarkan artikel ini
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki. (Dok : Kemenag)

SURAKARTA, KABARPUBLIC.COM – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia memperingati Nuzulul Qur’an.

Hal itu Ia sampaikan saat mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas memberi sambutan pada Peringatan Nuzulul Qur’an dan Haul Sheikh Zayed Al Nahyan di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Surakarta, Sabtu (30/3/2024).

Menurutnya, Al-Qur’an bukan hanya sekadar kitab suci, tetapi juga pedoman bagi manusia dalam membangun peradaban yang maju dan bermartabat.

“Setiap tahun kita memperingati Nuzulul Qur’an. Al-Qur’an bukan hanya sebatas kitab suci, namun juga pedoman bagi manusia dalam membangun peradaban maju dan bermartabat, peradaban manusia yang humanis, toleran, dan menjunjung tinggi rasa persaudaraan,” ujarnya.

Baca juga:  Lebih 255 Ribu Tanah Wakaf Tersertifikasi dan 1.200 KUA Direvitalisasi di Periode Presiden Jokowi

Menurut Wamenag, Surah Al-Isra ayat 9 yang menjelaskan bahwa Al-Qur’an memberi petunjuk kepada jalan yang lurus merupakan pondasi kokoh yang menjadikan bangsa-bangsa di dunia merasakan kemajuan yang dapat di saksikan hingga saat ini.

“Inilah pondasi kokoh yang menjadikan bangsa-bangsa di dunia merasakan kemajuan yang dapat di saksikan hingga hari ini,” ucapnya.

Wamenag juga menyebut, Al-Qur’an mengajarkan nilai-nilai universal seperti keadilan, kedamaian, dan kasih sayang, yang menjadi pondasi bagi peradaban yang berkelanjutan dan harmonis.

Baca juga:  Bawaslu Minta Warga Awasi Pilkada Serentak Tahun 2024

“Tanpa nilai-nilai tersebut, mustahil sebuah bangsa dapat menjalankan agenda pembangunan,” ungkapnya.

Tantangan Peradaban​​​​​​​​​​​​​​

Saat ini, imbuh Wamenag, tantangan bagi peradaban manusia modern adalah kemajuan teknologi yang dapat mengubah hubungan antarperadaban menjadi transaksional dan intimidatif.

Teknologi, menurutnya, meskipun membawa kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, tanpa kendali iman dan wawasan kebangsaan berpotensi menjadi alat untuk menimbulkan konflik dan kesenjangan.

“Di satu sisi teknologi membawa kemajuan dalam banyak aspek kehidupan, termasuk memudahkan mobilitas sosial-keagamaan. Namun, tanpa kendali iman dan wawasan kebangsaan berpotensi menjadi alat untuk menimbulkan konflik dan kesenjangan di masyarakat,” katanya.

Baca juga:  Jubir Kemenag Tegaskan Tidak Ada Larangan Gunakan Pengeras Suara di Masjid

Sebagai bangsa dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia di tuntut dapat menerapkan spirit Al-Qur’an dalam langkah dan kebijakan berbangsa dan bernegara.

Kerja sama antarbangsa dalam kebajikan adalah jalinan tali persaudaraan yang mengukuhkan perdamaian, menyinari jalan kebaikan, dan membangun jembatan kasih sayang di antara umat manusia.

“Islam hadir dengan konsep berperadaban melalui spirit ukhuwah yang menempatkan keberagaman sebagai unsur yang merekatkan antarindividu atau kelompok,” ungkapnya.

“Al-Qur’an menegaskan bahwa perbedaan adalah sunatullah, dan tujuannya adalah agar manusia saling mengenal dan bekerja sama dalam kebaikan,” pungkasnya. (Sumber kemenag.go.id)