Kabarpublic.com – Tak banyak yang mengetahui kalau Muhammad Salman merupakan Project Manager dari salah satu perusahaan bernama PT. Nindya Karya yang memimpin pembangunan proyek Beranda Nusantara di Ibu Kota Negara (IKN), Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur.
Beranda Nusantara sendiri merupakan sebuah kawasan yang terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, yang pada HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) kemarin, dijadikan sebagai pusat pelaksanaan Apel Kebangsaan dan Renungan Suci (AKRS).
Yang menarik adalah, Beranda Nusantara ini merupakan salah satu kawasan di IKN Nusantara yang posisinya sangat strategis, yakni berada di Plaza Sipil yang terletak di Sumbu Kebangsaan yang menjadi titik temu antara Istana Garuda, Area Plaza, dan Titik Nol IKN.
Siapa Muhammad Salman? Salman adalah putera asal Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kelahiran Malangke, Kabupaten Luwu Utara, pada 27 April 1990 silam. Hal ini diungkap Zulham Hafid, salah seorang Wija To Luwu, dalam akun facebook pribadinya belum lama ini.
“Hari-hari menjelang 17 Agustus 2024 ini, sungguh melelahkan bagi Muhammad Salman. Sebagai Project Manager di PT Nindya Karya, ia bertanggung jawab atas rampungnya Taman Kusuma Bangsa, lokasi tempat Apel Kebangsaan dan Renungan Suci,” tulis Zulham.
Ia menuliskan, Salman sebagai Wija To Luwu patut berbangga karena dirinya dipercaya untuk memimpin Proyek Beranda Nusantara di IKN. “Proyek ini adalah salah satu fasilitas penting yang berada di Sumbu Utama Kawasan Pusat Inti Pemerintahan IKN,” tulisnya.
“Sumbu Utama ini adalah sebuah titik di tengah-tengah negara Indonesia yang mengambil banyak perhatian kita akhir-akhir ini. Project Beranda Nusantara ini merupakan penataan areal sekitar 12 hektare yang terdiri atas beberapa fitur penunjang,” tulis Zulham lagi.
Ia menyebutkan, di dalam Taman Kusuma Bangsa terdapat api abadi, dan sayap pelindung, serta berdiri patung Soekarno-Hatta.
Di Beranda Nusantara ini juga, dibangun tiang bendera setinggi 79 meter dan merupakan konstruksi tiang bendera tertinggi di Indonesia.
Dalam postingannya itu, Zulham juga mengungkapkan bahwa dalam kawasan tersebut, juga terdapat terdapat Teras Nusantara yang merupakan balai pertemuan berkapasitas 400 orang yang dirancang oleh arsitek bermahzab vernacular, Yori Antar, rekan Salman.
“Salman mulai mengerjakan project ini pada Oktober 2023. Ia menggandeng PENTA Architecture untuk memfinalisasi rancangan rinci kawasan yang juga biasa disebut Bukit Bendera atau Plaza Sipil Ibu Kota Negara, Nusantara,” tulis Zulham, pria asal kota Palopo ini.
Ia mengungkapkan bahwa Salman memimpin kurang lebih 400 pekerja dalam timnya.
“Mereka bekerja pagi hingga pagi kembali. Saya menyaksikan sendiri tensi kerja yang begitu tinggi. Salman menghadapi bukan hanya Kementerian PUPR sebagai pemberi pekerjaan, namun juga tekanan tenggat waktu dari Otorita IKN, Setneg, Kemensos, TNI dan Paspampres,” tulisnya lagi.
Salman tak hanya menghadapi dorongan tekanan untuk segera menyelesaikan proyek tersebut dari pihak pemerintah saja, tetapi tekanan lebih luas juga datang dari warganet yang meragukan kemampuannya, termasuk keraguan untuk memenuhi deadline pekerjaan, desain, termasuk juga kemampuan anggaran pembangunannya.
“Sebagai alumnus Teknik Arsitektur Unhas Makassar, Salman tentu telah lulus doktrin KOFTTE dari para seniornya, sehingga dirinya mampu bekerja dengan tangkas dan cerdas,” tulis Zulham lagi.
“Pengalamannya memimpin beberapa project PT Nindya Karya di daerah lain telah membentuk mental dan kapasitasnya di dunia konstruksi,” sambung Zulham.
Diketahui, Muhammad Salman memang dikenal sebagai manajer yang cerdas, banyak akal, efektif, dan efisien dalam mengendalikan pekerjaan.
Sehingga Taman Kusuma Bangsa menjadi fasilitas pertama di Sumbu Kebangsaan IKN yang diresmikan Presiden belum lama ini.
Apa yang dilakukan Muhammad Salman dalam mengerjakan proyek pembangunan Taman Kusuma Bangsa yang terletak di Beranda Nusantara Ibu Kota Negara ini akhirnya mendapat apresiasi dari orang nomor satu di Republik Indonesia, yakni Presiden Jokowi.
“Samar-samar terdengar dari Direksi, Presiden Jokowi puas dengan kerja Salman beserta timnya. Seremoni yang dijadwal hanya berlangsung 20 menit molor hingga berdurasi 40 menit. Jokowi menikmati suasana Taman Kusuma Bangsa siang itu,” beber Zulham.
“Kini, konstruksi tiang bendera tertinggi di Indonesia telah kokoh berdiri di IKN Nusantara. Taman Kusuma Bangsa menjadi spot kunjungan terpopuler sekarang,” ungkapnya. Zulham menyebutkan bahwa Beranda Nusantara kini menjadi sebuah monumen yang indah.
“Layaknya bangunan-bangunan lain, orang-orang hanya akan melihat hasilnya. Kita kadangkala tidak mampu melihat tangan-tangan yang bekerja menghasilkan monumen-monumen itu,” jelas Zulham.
Meski telah rampung 100%, Salman dan 400 pekerja lainnya tetap akan berada di IKN.
“Salman beserta keringat dan doa-doa para tukang di sana, akan tegak abadi menyongsong Kota Nusantara yang akan dinikmati generasi baru Indonesia.” terangnya.
“Saya yang sempat berinteraksi dengan Salman, anak pasangan Pak Suluang dan Bu Martina Rerung Lembang ini hanya turut berbangga karena Wija To Luwu meninggalkan jejak yang besar di IKN Nusantara,” tulisnya.
“Setidaknya, karya anak kampung Katonantana Malangke Barat, Luwu Utara, ini akan sangat berpotensi menghiasi galeri ponsel kalian jika berkunjung ke Nusantara kelak. Akhirnya, ulang tahun kemerdekaan Indonesia tahun ini tentu sangat berbeda bagi Salman,” sambungnya.
Zulham meyakini bahwa Salman saat ini tengah menikmati hari-hari bahagianya dengan perasaan bahagia dan penuh haru. Padahal sebelumnya, anak Salman beberapa waktu yang lalu tengah berbaring lemah dan dirawat di rumah sakit.
“Saya yakin, hari ini, ia menitikkan air mata haru, seperti dua pekan lalu saat anaknya berjuang untuk sehat kembali saat terbaring di rumah sakit, dan Salman harus tetap on site memburu tenggat waktu menyelesaikan pekerjaan Beranda Nusantara ini. Selamat, Bung Salman. Kami turut bangga. Dedikasimu akan selalu dikenang,” tutup Zulham dalam akun facebook-nya. (LHr)