Kabarpublic.com – Aroma kopi yang khas menyeruak di rumah sederhana milik seorang pendeta, Erika, di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Erika, yang juga mengelola usaha kecil-kecilan, sedang menyangrai biji kopi pilihan yang didapatkan dari para petani di beberapa desa sekitar Pulang Pisau.
Kopi lokal yang berasal dari Kalimantan Tengah, sering disebut sebagai kopi khas Dayak, menawarkan cita rasa unik yang berbeda dari kopi-kopi terkenal lainnya di Indonesia seperti Gayo atau Toraja.
Erika menggabungkan kopi lokal dengan berbagai rempah, menciptakan sensasi rasa yang seolah membawa kenangan masa lalu.
Usaha kopi ini berawal dari kerinduan Erika pada masa kecilnya, ketika ia sering menikmati kopi buatan sang nenek.
Ia memulai usaha kopi ini dengan cara tradisional, menyortir, mencuci, menyangrai, hingga menggiling biji kopi jenis liberika yang dikumpulkan dari para petani.
Dengan modal sederhana, ia berhasil menciptakan kembali cita rasa kopi yang membawanya bernostalgia.
Meskipun kopi Kalteng belum sepopuler kopi dari daerah lain di Indonesia, Erika melihat peluang besar untuk memperkenalkan kopi khas Dayak ke masyarakat luas.
Ia mulai memasarkan produknya dengan merek “Kopi Khas Dayak Palangka Raya Erikano,” yang perlahan mendapat perhatian dari konsumen di luar Kalimantan, seperti Jakarta dan Bandung.
Erika mengoptimalkan penjualan lewat media sosial dan partisipasi di berbagai acara pameran kopi.
Erika kini memproduksi sekitar 10-15 kilogram kopi setiap bulannya, menghasilkan sekitar 100 bungkus yang biasanya habis terjual.
Kopi tersedia dalam dua pilihan kemasan, yakni 50 gram dan 150 gram, dengan harga yang terjangkau.
Pandemi sempat mempengaruhi penjualan kopi Erika, namun semangatnya tidak surut. Ia terus memasarkan produk dengan memanfaatkan media sosial dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk memperkenalkan produknya.
Usahanya terbukti mampu bertahan dan bahkan berkembang di tengah tantangan pandemi.
Dengan optimisme tinggi, Erika yakin kopi lokal Kalteng memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar nasional.
“Kopi dari Kalimantan Tengah memiliki keunikan tersendiri, dan saya percaya jika terus dipromosikan, kopi ini akan semakin dikenal dan dicintai,” ujarnya.