DaerahNewsPilihan Editor

Bocah SD yang Hanyut di Sungai Lamasi Luwu Ditemukan

50
×

Bocah SD yang Hanyut di Sungai Lamasi Luwu Ditemukan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Korban Tenggelam. (Int)

Kabarpublic.com – Setelah tiga hari pencarian M. Fajar (7), seorang siswa sekolah dasar yang hanyut terbawa arus Sungai Lamasi di Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu, akhirnya ditemukan.

Bocah SD di Luwu itu di temukan pada Sabtu (26/10/2024) dalam kondisi tak bernyawa.

Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD Luwu, TNI, Polri, serta potensi SAR dan warga setempat, bekerja keras untuk menemukan dan mengevakuasi korban.

Komandan Tim Pos Basarnas Palopo, Budi Setyawan, menyatakan bahwa korban di temukan sekitar 150 meter dari lokasi awal kejadian, terjepit di sela bebatuan.

Baca juga:  AgusWin Bagikan Kantong Belanja Ramah Lingkungan di Pasar Belopa dan Larompong

“Tim SAR gabungan bersama masyarakat berhasil menemukan korban yang dalam kondisi terjepit di bebatuan,” ujar Budi.

Peristiwa nahas ini terjadi pada Kamis (24/10/2024) saat korban bermain di sungai bersama dua temannya sepulang sekolah.

Fajar yang tengah mandi bersama teman-temannya terseret arus sungai yang deras.

Meski teman korban sempat berusaha menahan tangannya, arus yang kuat membuatnya tak mampu menyelamatkan Fajar.

Mendengar kabar ini, keluarga korban, masyarakat, dan aparat setempat segera melakukan pencarian.

Namun, hingga malam pertama korban belum di temukan, sehingga pemerintah setempat meminta bantuan dari tim SAR gabungan.

Baca juga:  Panwascam Bajo Sosialisasi Netralitas ASN dan TNI/Polri

Dalam proses pencarian yang berlangsung dramatis, tim SAR harus melewati medan sulit dengan arus sungai yang deras.

Proses evakuasi korban pun penuh tantangan, terutama karena sungai di penuhi ranting bambu, kayu, dan bebatuan tajam.

Tim SAR hanya dapat melakukan penyisiran sepanjang sungai tanpa menggunakan perahu karet untuk menghindari kerusakan alat akibat medan berbahaya tersebut.

Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu, Karyadi, menjelaskan bahwa korban sempat pulang ke rumah untuk berganti pakaian sebelum kembali ke sungai bersama temannya.

Baca juga:  Ribuan PNS Kemenag Ikut Pemetaan Kompetensi Berbasis Komputer

“Tak lama setelah mulai bermain, korban terseret arus. Temannya berusaha menariknya, tapi arus terlalu deras,” kata Karyadi.

Ketinggian air sungai yang bervariasi hingga mencapai dua meter, serta arus yang deras, turut menyulitkan proses pencarian.

Pada hari ketiga, tim SAR gabungan memfokuskan pencarian pada titik yang di duga tempat jasad korban tersangkut.

Akhirnya, korban di temukan dalam posisi telungkup di sela bebatuan.

Untuk mengevakuasi korban, tim terpaksa membendung arus sungai guna memudahkan pengangkatan jasad. (**)