Kabarpublic.com – Pemerintah Kabupaten Luwu bekerjasama dengan PT Pupuk Indonesia menggelar kegiatan Sosialisasi Optimalisasi Penyaluran Pupuk Subsidi, yang bertujuan mempercepat penyerapan pupuk subsidi di kalangan petani.
Acara berlangsung di Aula Andi Kambo, Kompleks Perkantoran Bupati Luwu, dan dibuka langsung oleh Bupati Luwu, H. Patahudding, S.Ag.
Kegiatan ini turut dihadiri General Manager Regional IV PT Pupuk Indonesia wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua, Wisnu Ramadhani, serta Ketua Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, Hj. Andi Nurlia Sulaiman, sebagai narasumber utama.
Hadir pula para anggota DPRD Kabupaten Luwu dari Komisi II dan sekitar 250 peserta dari berbagai kalangan, termasuk distributor, pengecer, penyuluh pertanian, dan perwakilan kelompok tani.
Bupati Patahudding menyoroti rendahnya penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Luwu.
Ia menekankan pentingnya percepatan distribusi pupuk ke tangan petani, mengingat kebutuhan yang sangat mendesak menjelang musim tanam.
“Kita harus upayakan penyaluran pupuk tersalur ke petani lebih cepat. Harapannya dua bulan ke depan sudah bisa tersalurkan 100 persen,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati menyebut bahwa salah satu penyebab keterlambatan penyaluran adalah persoalan pada dokumen Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Banyak petani yang tercatat dalam RDKK ternyata sudah tidak lagi berada di wilayah Luwu, namun nama mereka masih terdaftar.
“Jika bisa digantikan, baiknya RDKK diterbitkan ulang untuk anggota keluarganya yang lain. Olehnya itu, para penyuluh sebaiknya turun melakukan pendataan ulang,” jelasnya.
Bupati Luwu juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, atas perhatian besar yang diberikan kepada para petani di Kabupaten Luwu.
Ia menyebutkan bahwa tahun ini Kabupaten Luwu kembali menerima tambahan alokasi pupuk bersubsidi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu, drh. Jumardin, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mencari solusi atas hambatan penyaluran pupuk yang selama ini terjadi di tingkat kelompok tani.
“Kegiatan ini juga diikuti sekitar 250 orang peserta. Kita berharap dengan adanya sosialisasi ini ada solusi dari kendala-kendala yang dihadapi para kelompok tani dalam tata kelola penyerapan pupuk bersubsidi,” ujar Jumardin.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dan PT Pupuk Indonesia, diharapkan sistem penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Luwu semakin tertata dan tepat sasaran.
Sosialisasi ini juga diharapkan mampu memperkuat sinergi antara stakeholder pertanian demi mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Luwu. (**)
