DaerahNasionalNewsPilihan Editor

Menko PMK Serahkan Bantuan Rp14,4 Miliar untuk Penanganan Bencana di Sulsel

61
×

Menko PMK Serahkan Bantuan Rp14,4 Miliar untuk Penanganan Bencana di Sulsel

Sebarkan artikel ini
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno saat kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. (Ist)

Kabarpublic.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyerahkan bantuan senilai Rp14,4 miliar untuk penanganan bencana di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Bantuan tersebut berupa barang dan dana operasional tanggap darurat.

Pratikno menyampaikan bahwa meskipun bantuan ini belum sepenuhnya mencukupi, anggaran tersebut cukup untuk tahap tanggap darurat awal. Ia juga memastikan bantuan tambahan akan menyusul.

“Hari ini di Makassar, kita menggelar rapat koordinasi penanggulangan bencana alam. Sebagaimana disampaikan Kepala BMKG, ada potensi bencana akibat curah hujan tinggi. Karena itu, perlu antisipasi serius,” kata Pratikno usai rapat koordinasi bersama Pemprov Sulsel, BNPB, BMKG, serta para Bupati dan Wali Kota se-Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (2/1/2024).

Baca juga:  Kemenag Resmikan Dua Kampung Zakat di Sulawesi Selatan

Pratikno menjelaskan bahwa ancaman bencana tidak hanya berupa hujan deras, tetapi juga tanah longsor, banjir, dan ombak tinggi yang membahayakan nelayan.

“Kami bersama Forkopimda Sulawesi Selatan, bupati, dan wali kota telah mempersiapkan infrastruktur, aparat, serta langkah kesehatan masyarakat untuk meminimalkan dampak bencana,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BMKG RI, Prof Ir Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa Sulsel sedang menghadapi puncak musim hujan dari Desember 2024 hingga Juni 2025, dengan potensi cuaca ekstrem di wilayah tertentu.

“Mulai tanggal 2 hingga 7 Januari 2025, beberapa wilayah seperti Makassar, Maros, dan Soppeng masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem,” ujar Dwikorita.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh di Playstore atau App Store.

Baca juga:  Tim Sar Gabungan Temukan Remaja Tenggelam di Sungai Jennae Pangkep

Aplikasi ini menyediakan data terkini tentang curah hujan, suhu, kecepatan angin, dan peringatan dini.

Kepala BNPB, Letjen TNI Dr Suharyanto, menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini merupakan bagian dari langkah pencegahan bencana yang telah dilaksanakan secara maraton di berbagai provinsi.

Menurutnya, pengalaman dari wilayah Jawa menunjukkan bahwa kesiapan yang baik mampu meminimalkan dampak bencana.

“Hari ini di Sulsel, 16 kabupaten/kota yang terdampak bencana berhasil ditangani berkat kesigapan pemerintah daerah,” kata Suharyanto.

Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan terima kasih atas bantuan dan perhatian pemerintah pusat.

Ia meminta seluruh kepala daerah dan instansi terkait untuk terus bersiaga menghadapi potensi bencana selama enam bulan ke depan.

Baca juga:  Banjir Disertai Lumpur dan Kayu Landa Kota Palopo Sulsel

“Kami akan segera mengeksekusi hasil rapat ini untuk mitigasi bencana di lapangan. Saya instruksikan 24 kepala daerah, BPBD, dan Dinas Sosial untuk bersiaga, sesuai arahan dari BMKG dan Menko PMK,” ujar Prof. Zudan.

Prof. Zudan juga mengingatkan masyarakat pesisir dan nelayan untuk tetap waspada terhadap ancaman gelombang tinggi dan curah hujan ekstrem.

“Nelayan harus memperhatikan informasi dari BMKG agar tidak terdampak gelombang tinggi. Masyarakat Sulsel juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem,” pungkasnya.

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Kapolda Sulsel, Pangkoopsau, perwakilan Pangdam Hasanuddin, Basarnas, serta Bupati dan Wali Kota se-Sulsel. (**)