Daerah

PT Masmindo Dorong Kolaborasi dan Transparansi Lewat Forum Desa di Luwu

90
×

PT Masmindo Dorong Kolaborasi dan Transparansi Lewat Forum Desa di Luwu

Sebarkan artikel ini
PT Masmindo ( Ist)

Kabarpublic.com – PT Masmindo Dwi Area (MDA) bersama Kelompok Kerja Percepatan Investasi Kabupaten Luwu (Pokja) melanjutkan pelaksanaan Forum Desa (FORDES) di enam desa lingkar tambang dan jalur akses Awak Mas Project, yakni Desa Bonelemo, Tettekang, Marinding, Ulusalu, Rumaju, dan Tolajuk.

Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda komunikasi rutin yang dirancang untuk memastikan proses pembangunan proyek tambang berjalan secara terbuka, terdokumentasi, dan selaras dengan kebutuhan masyarakat di wilayah sekitar.

Sekretaris Pokja, Zulkarnaim, menjelaskan bahwa FORDES bukan sekadar forum diskusi, tetapi menjadi mekanisme resmi penyampaian aspirasi masyarakat yang terhubung langsung dengan pemerintah dan perusahaan.

“Pokja hadir untuk menjembatani kepentingan warga, pemerintah, dan MDA. Prinsipnya sederhana: aspirasi harus didengar, diproses, dan diberi tindak lanjut. FORDES menjadi ruang dialog resmi yang meminimalkan simpang informasi dan mendorong keterbukaan,” ujarnya.

Baca juga:  Operasi Cipta Kondisi, Polsek Wara Utara Amankan 100 Liter Miras

Dalam pertemuan di enam desa tersebut, masyarakat menyampaikan beragam aspirasi, di antaranya perbaikan infrastruktur jalan, keselamatan lalu lintas, penanganan debu jalan, serta peningkatan informasi terkait tenaga kerja.

Warga juga berharap pelatihan keterampilan bagi pemuda dapat menjadi prioritas menjelang fase pembangunan aktif proyek Awak Mas.

Sejumlah desa turut mengangkat potensi pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas pertanian dan UMKM.

Di Desa Bonelemo, misalnya, muncul dorongan penguatan budidaya nilam dan kerajinan tangan lito, sementara di Tolajuk, warga mengusulkan peningkatan kapasitas pengelolaan usaha serta kerja sama antara Koperasi Merah Putih dan kelompok tani.

Baca juga:  Masmindo Bersama DLH Luwu Sosialisasikan Proklim di Latimojong

Adapun di Ulusalu, warga meminta dilakukan reboisasi pada area bekas longsor, serta bantuan tanaman buah dan bibit ikan untuk mendukung ketahanan pangan.

Perwakilan Pokja, Dr. Maman, menilai pelibatan masyarakat dalam FORDES sebagai bentuk kontrol sosial yang sehat dan bagian penting dari prinsip pembangunan berkelanjutan.

“Kami memastikan setiap catatan teknis dan usulan masyarakat diteruskan untuk ditindaklanjuti. Komunikasi seperti ini penting agar pembangunan tidak hanya cepat, tetapi juga tepat sasaran,” jelasnya.

Untuk memperkuat keterbukaan informasi, PT MDA juga menempatkan materi dan brosur mekanisme pengaduan (grievance mechanism) di sejumlah kantor desa dan rumah ibadah.

Dengan demikian, masyarakat dapat menyampaikan keluhan atau pertanyaan secara langsung dan terdokumentasi.

Baca juga:  PT Masmindo Inisiasi Program Makan Siang Bergizi di Latimojong Luwu

Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA, Mustafa Ibrahim, menegaskan bahwa FORDES merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga kedekatan dan membangun kolaborasi positif dengan masyarakat desa.

“Setiap desa memiliki kebutuhan dan potensi yang berbeda. Kami ingin mendengar langsung dari masyarakat agar program yang dirancang benar-benar bermanfaat,” ungkapnya.

Mustafa menambahkan bahwa seluruh masukan dari enam desa tersebut akan dirumuskan bersama Pokja sebagai bahan penyusunan program lanjutan yang konkret dan berkelanjutan.

“Harapan kami, forum ini tidak berhenti pada pendataan aspirasi, tetapi berlanjut menjadi kerja sama nyata yang memperkuat kemandirian desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tutupnya. (**)