DaerahNewsPilihan Editor

Warga Blokade Jalan Trans Sulawesi, Protes Rekrutmen Kerja PT BMS Luwu

19
×

Warga Blokade Jalan Trans Sulawesi, Protes Rekrutmen Kerja PT BMS Luwu

Sebarkan artikel ini
PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Kabupaten Luwu.

Kabarpublic.com – Ratusan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, melakukan aksi blokade Jalan Trans Sulawesi pada Sabtu (25/10/2025) sore.

Aksi protes tersebut menyebabkan kemacetan panjang dari empat arah dan mengganggu arus lalu lintas utama yang menghubungkan Palopo–Makassar.

Warga menutup jalan dengan membakar ban bekas dan berorasi di tengah jalan, menuntut keadilan atas proses rekrutmen tenaga kerja di industri smelter nikel PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat lokal.

Menurut warga, banyak pelamar asal Kecamatan Bua tidak lolos seleksi administrasi, bahkan sejumlah karyawan lama yang telah bekerja bertahun-tahun di perusahaan tersebut justru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca juga:  Event Wisata Alam Luwu 2025 Jadi Magnet Pecinta Motor Trail Nusantara

Kepala Desa Padang Kalua, Umi, mengatakan aksi ini merupakan bentuk kekecewaan dan seruan keadilan dari masyarakat yang merasa diabaikan oleh pihak manajemen perusahaan.

“Hari ini kami merasa terpanggil untuk turun ke jalan meneriakkan hak-hak rakyat yang sudah diabaikan oleh manajemen PT BMS. Harapan kami, aksi ini bisa menjadi teguran agar mereka membuka proses rekrutmen secara transparan,” ujar Umi kepada wartawan.

Ia mengungkapkan, pihak perusahaan baru-baru ini memutus kontrak lebih dari 400 tenaga kerja, sebagian besar berasal dari warga lokal Kecamatan Bua dan sekitarnya.

“Pemutusan kontrak terhadap ratusan tenaga kerja ini jelas menambah angka pengangguran baru di Luwu. Kami berharap karyawan yang sudah di-PHK bisa kembali dipekerjakan di pabrik dua yang baru saja beroperasi,” tambahnya.

Baca juga:  Tekan Inflasi, Bupati Luwu Sidak Pasar Suli dan Dorong Kemitraan Pedagang dengan Bulog

Umi juga menyoroti kebijakan perusahaan yang dianggap tidak konsisten dan merugikan masyarakat lokal.

“Yang menjadi dilematis sekarang, ketika mereka melakukan pemutusan hubungan kerja, mereka juga membuka lowongan kerja baru. Padahal seharusnya mereka bisa mengakomodasi masyarakat yang sudah lama bekerja di dalam, mulai dari konstruksi hingga proses pembangunan pabrik. Ini yang membuat masyarakat sangat kecewa,” tegasnya.

Aksi yang berlangsung selama beberapa jam tersebut membuat arus lalu lintas di Jalan Trans Sulawesi lumpuh total.

Petugas dari Polres Luwu turun ke lokasi untuk mengamankan situasi dan mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi bentrokan antara warga dan pengguna jalan.

Baca juga:  Pemkab Luwu Gelar Rakor Lintas Sektor, Tokoh Masyarakat Diajak Jaga Kondusivitas Daerah

Meski sempat memanas, situasi berangsur kondusif setelah aparat melakukan mediasi dengan perwakilan warga. Namun massa tetap menegaskan bahwa aksi akan berlanjut jika tidak ada langkah konkret dari perusahaan.

“Kami berharap pihak perusahaan segera duduk bersama dengan perwakilan masyarakat agar ada solusi yang adil bagi tenaga kerja lokal. Jika tidak ada tanggapan, kami akan lanjutkan aksi di depan pabrik pada Senin (27/10/2025),” pungkas Umi.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) belum memberikan keterangan resmi terkait aksi blokade jalan dan tuntutan warga tersebut. (**)