Kabarpublic.com — Upaya mewujudkan swasembada pangan nasional terus diperkuat melalui sinergi antara Perum BULOG dan pemerintah daerah.
Hal ini menjadi fokus dalam pengarahan dan sosialisasi yang disampaikan Wakil Direktur Utama Perum BULOG, Mayjen (Purn) Dr. Marga Taufik, kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Luwu, Kamis (9/10), di Aula Andi Kambo, Kantor Bupati Luwu.
Bupati Luwu menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan perhatian Perum BULOG terhadap potensi pangan di Kabupaten Luwu.
Ia berharap kunjungan ini dapat membawa kabar baik, khususnya terkait rencana pembangunan Sentra Penggilingan Padi (SPP) di Luwu.
“Mudah-mudahan, dalam waktu dekat, di lokasi yang telah kami siapkan dapat segera dilakukan pembangunan SPP melalui kerja sama dengan Perum BULOG,” ujar Patahudding.
Menurutnya, pembangunan SPP ini merupakan langkah strategis dalam mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, sekaligus menjadi jawaban atas kebutuhan pengolahan gabah yang selama ini menjadi tantangan bagi petani Luwu.
“Selama ini Luwu dikenal sebagai produsen gabah yang besar di Sulawesi Selatan, namun belum mampu menjadi produsen beras. Dengan hadirnya SPP, kami berharap Luwu tak hanya jadi lumbung pangan, tetapi juga sebagai produsen beras utama di Sulsel,” tegas Bupati.
Wadirut BULOG, Marga Taufik, dalam arahannya mengungkapkan bahwa Luwu termasuk wilayah dengan potensi besar dalam sektor pertanian, namun masih kekurangan infrastruktur hilirisasi seperti penggilingan dan penyimpanan modern.
“Dari hasil pemetaan kami, Luwu sangat potensial. Namun sayangnya, unit penggilingan padi modern masih sangat terbatas. Akibatnya, sebagian besar produksi gabah keluar daerah,” kata Marga.
Ia menyebutkan, dari total produksi gabah Luwu Raya sebesar 677 ribu ton (setara 423 ribu ton beras), BULOG hanya mampu menampung sekitar 64 ribu ton karena keterbatasan fasilitas.
Sebagai solusi, BULOG akan membangun SPP modern di atas lahan seluas 5 hektare hibah dari Pemkab Luwu. Fasilitas tersebut mencakup:
1. Dryer berkapasitas 120 ton per batch
2. Rice Milling Unit (RMU) dengan kapasitas 6–7 ton per jam
3. 3 sil silinder berkapasitas masing-masing 2.000 ton
4. Gudang penyimpanan berkapasitas 1.000 ton
“Jika produksi meningkat, kapasitas ini bisa ditingkatkan, bahkan idealnya pengembangan bisa sampai 8 hektare. Tapi saat ini kita mulai dari lahan yang disiapkan Pemda,” tambahnya.
Marga juga memastikan bahwa proses hibah lahan telah mendapat persetujuan DPRD Luwu dan akan segera ditindaklanjuti dengan pembangunan fisik.
Acara tersebut dihadiri Bupati Luwu H. Patahudding, Wakil Bupati Luwu Muh. Dhevy Bijak Pawindu, pimpinan dan anggota DPRD, unsur Forkopimda, kepala OPD, camat, lurah, kepala desa, kelompok tani, tokoh masyarakat, dan sejumlah mitra BULOG. (**)
