NasionalNewsPilihan Editor

Wamenkeu Dorong Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup yang Kredibel dan Diakui Internasional

4
×

Wamenkeu Dorong Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup yang Kredibel dan Diakui Internasional

Sebarkan artikel ini
Acara Outlook Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup. (Foto : Kemenkue)

Kabarpublic.com – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan pentingnya pengelolaan dana lingkungan hidup yang kredibel dan akuntabel untuk menjangkau serta diterima oleh komunitas internasional.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Outlook Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).

Menurut Suahasil, kredibilitas dan akuntabilitas dalam pelaporan dan pengelolaan dana lingkungan menjadi kunci utama dalam menarik dukungan dan kerja sama dari mitra internasional serta negara-negara sahabat.

Baca juga:  Wamenkeu II Ungkap Peran Strategis Keuangan Islam dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi

“Setiap mitra pembangunan maupun negara-negara sahabat memiliki keinginan agar bantuan yang diberikan atau kemitraan yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan dari segi pelaporan, kegiatan, akuntabilitas, dan kerja sama. Ini penting agar kepercayaan dapat terus dibangun,” ujar Suahasil dalam acara yang berlangsung di Jakarta, Kamis (19/12) lalu.

Suahasil memberikan apresiasi kepada BPDLH atas upaya mereka dalam membangun kredibilitas pengelolaan dana lingkungan di Indonesia.

Ia berharap BPDLH terus aktif memperkuat posisi Indonesia di tingkat internasional melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga lingkungan global.

Baca juga:  Wamenkeu: Digitalisasi Sebagai Mesin Utama Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

“Membangun kredibilitas Indonesia di tingkat internasional harus dilakukan melalui pengelolaan pendanaan yang aktif dan kegiatan seperti outlook ini,” tegasnya.

Salah satu langkah strategis yang diusulkan Suahasil adalah memanfaatkan potensi besar Indonesia dalam pengelolaan karbon, khususnya yang berbasis hutan.

Bahkan ia menyebut bahwa karbon sebagai komoditas memiliki nilai strategis yang harus dikelola dengan pengetahuan dan data yang kuat.

“Karbon harus mulai kita diskusikan sebagai komoditas dengan harga yang proper, bukan hanya harga spot. Ini sesuatu yang belum banyak dilakukan. Indonesia bisa memimpin, terutama karena potensi karbon berbasis hutan yang kita miliki sangat besar. Namun, untuk itu, kita perlu mengembangkan pengetahuan, data, dan logistik terkait karbon,” jelas Suahasil.

Baca juga:  Menag Nasaruddin Dukung Program Penguatan Pendidikan dan Digitalisasi

Acara Outlook Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, BPDLH, dan mitra internasional dalam pengelolaan dana lingkungan yang berkelanjutan serta berdaya saing global. (*)