Kabarpublic.com – Sakit perut yang muncul tiba-tiba lalu hilang tanpa gejala lain sering kali membuat khawatir.
Meski sebagian besar kasus bersifat ringan dan dapat membaik dengan sendirinya, penting untuk mengetahui kemungkinan penyebab serta tanda bahaya agar tidak terlambat mendapat penanganan medis.
Keluhan ini bisa dialami siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Umumnya, sakit perut hanya berlangsung singkat dan tidak memerlukan pengobatan khusus.
Namun, bila terjadi berulang atau disertai gejala lain, kondisi ini tidak boleh diabaikan.
Kemungkinan Penyebab Sakit Perut Tiba-Tiba Hilang
Dilansir dari laman alodokter.com beberapa faktor yang bisa memicu sakit perut datang dan pergi antara lain:
1. Kontraksi usus normal – Proses pencernaan alami bisa menimbulkan rasa nyeri sesaat, terutama setelah makan besar.
2. Menstruasi dan ovulasi – Perubahan hormon bisa memicu kram atau nyeri perut bagian bawah yang hilang dengan sendirinya.
3. Stres dan cemas – Hormon stres dapat memicu kontraksi otot usus lebih kuat dari biasanya.
4. Gas berlebih di usus – Penumpukan gas membuat perut terasa kembung, nyeri, lalu mereda setelah buang angin atau sendawa.
5. Reaksi makanan tertentu – Alergi atau intoleransi makanan bisa menyebabkan perut nyeri disertai mual atau diare.
6. Infeksi saluran cerna – Bakteri atau virus dari makanan tidak higienis dapat memicu sakit perut mendadak yang datang dan pergi.
Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai
Meski sebagian besar kasus ringan, ada beberapa gejala yang menandakan kondisi serius, di antaranya:
1. Nyeri perut sangat hebat, menetap di satu sisi, disertai muntah terus-menerus atau tinja berdarah.
2. Perut terasa keras, kaku, atau sulit disentuh.
3. Disertai demam tinggi, lemas, pusing, atau penurunan kesadaran.
Pada wanita, nyeri disertai perdarahan di luar haid, keputihan berbau, atau nyeri saat buang air kecil maupun berhubungan seksual.
Jika sakit perut tiba-tiba muncul dan hilang tetapi disertai tanda-tanda di atas, segera periksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. (**)
