DaerahNewsPilihan Editor

Peringati HJL dan HPRL, KKLR Kaltim: Merefleksikan Nilai-Nilai Perjuangan

54
×

Peringati HJL dan HPRL, KKLR Kaltim: Merefleksikan Nilai-Nilai Perjuangan

Sebarkan artikel ini
KKLR Kalimantan Timur menggelar acara silaturahmi dan doa bersama untuk memperingati Hari Jadi Luwu serta Hari Perlawanan Rakyat Luwu. (Ist)

Kabarpublic.com – Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Wilayah Kalimantan Timur menggelar acara silaturahmi dan doa bersama untuk memperingati Hari Jadi Luwu serta Hari Perlawanan Rakyat Luwu.

Acara berlangsung khidmat di Samarinda, dihadiri oleh Ketua DPRD Luwu, Ahmad Gazali, dan sejumlah tokoh masyarakat Luwu Raya yang bermukim di Kalimantan Timur.

Ketua KKLR Kaltim, Akhmad Muzakkir, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tersebut.

Ia menekankan pentingnya momentum ini untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan leluhur dan mempererat persatuan masyarakat Luwu Raya di Kalimantan Timur.

Baca juga:  Pemerintah Larang Agen Pertamina Jual LPG 3 Kg ke Pengecer

“Alhamdulillah, kita bisa berkumpul di momentum bersejarah ini untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan leluhur dan memperkuat persatuan masyarakat Luwu Raya, khususnya di Kalimantan Timur,” ungkap Muzakkir.

Ia juga menjelaskan bahwa Hari Jadi Luwu merupakan pengingat akan kebesaran budaya dan nilai-nilai adat masyarakat Luwu.

Sementara Hari Perlawanan Rakyat Luwu mencerminkan semangat heroik para leluhur dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.

“Semangat perjuangan dan gotong royong ini harus terus dijaga untuk menghadapi tantangan zaman,” tambahnya.

Baca juga:  Tiga Remaja Diamankan Polisi Usai Diduga Terlibat Pesta Narkoba

Muzakkir mengajak masyarakat Luwu Raya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, khususnya di antara warga Pammesaran yang berada di Kalimantan Timur.

Selain itu, ia mendorong kolaborasi masyarakat dengan pemerintah dalam pembangunan, pendidikan, dan peningkatan ekonomi.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya melestarikan budaya dan kearifan lokal sebagai warisan bagi generasi mendatang.

Juga sekaligus menjaga keamanan dan keharmonisan di Kalimantan Timur sebagai tempat tinggal bersama tanpa adanya sekat antara pendatang dan penduduk asli.

“Semangat ini dirangkum dalam pepatah Luwu, Mali siparappe, rebba sipatokkong, malilu sipakainge – kita harus saling menopang, membantu, dan mengingatkan,” pungkasnya. (**)

Baca juga:  Atlet Takraw asal Luwu Utara Sumbang Emas untuk Sulsel di PON XXI 2024