Kabarpublic.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Luwu pada Minggu malam (13/4/2025), sekitar pukul 21.15 WITA, menyebabkan banjir di beberapa wilayah, khususnya di Kecamatan Suli Barat dan Kecamatan Suli.
Banjir terjadi akibat tingginya curah hujan di wilayah hulu Sungai Salubua, yang kemudian meluap secara tiba-tiba.
Luapan air sungai menyebabkan pemukiman warga dan berbagai fasilitas umum terendam banjir, termasuk lahan pertanian dan jalan utama.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Luwu, Kariadi, mengungkapkan bahwa banjir berdampak pada sejumlah desa dan kelurahan di dua kecamatan tersebut.
“Kecamatan yang terdampak di Suli Barat antara lain Desa Salubua, Desa Muhajirin, Kelurahan Lindajang, Desa Buntu Barana, dan Desa Kaili.
Sementara di Kecamatan Suli, banjir berdampak di Kelurahan Suli, Murante, Desa Buntu Kunyi, dan Desa Lempopacci,” jelas Kariadi.
Ia menyebutkan bahwa curah hujan tinggi sejak petang hingga tengah malam menyebabkan meluapnya air sungai yang merendam sejumlah wilayah dengan tinggi muka air (TMA) berkisar antara 50 hingga 150 cm.
Kondisi ini juga menyebabkan kemacetan di Jalan Poros Provinsi serta terganggunya aktivitas warga.
“Banjir kali ini merendam pemukiman, jalan desa, jalan poros provinsi, sawah, dan perkebunan. Selain itu, arus lalu lintas sempat terganggu akibat genangan air di beberapa titik,” ujarnya.
Diperkirakan sekitar 300 unit rumah di Kecamatan Suli Barat dan 500 unit rumah di Kecamatan Suli terdampak banjir.
Selain pemukiman, banjir juga merendam fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, serta infrastruktur umum lainnya.
“Sebagian warga di Kelurahan Murante bahkan terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman,” tambah Kariadi.
BPBD Kabupaten Luwu bersama instansi terkait saat ini tengah melakukan kajian cepat untuk penanganan pasca-banjir dan berkoordinasi dengan pemerintah desa serta kecamatan setempat.
Meski air di sebagian besar wilayah telah surut, beberapa titik seperti Kelurahan Suli dan Desa Buntu Kunyi masih tergenang.
Penanganan banjir ini melibatkan sejumlah instansi seperti TNI/Polri, TRC BPBD Luwu, Dinas Damkar dan Penyelamatan, PMI Kabupaten Luwu, serta aparat desa dan warga setempat. (*)