LUWU, KABARPUBLIC.COM – Salah satu desa yakni Desa Tibussan di Kecamatan Latimojong terisolasi akibat bencana tanah longsor, pada jumat 3 April 2024 kemarin.
Akses penghubung antar 12 Desa di Kecamatan Latomojong terputus, sehingga menghambat penyaluran bantuan logistik.
Baim salah satu warga Desa Tibussan saat dikonfimasi mengatakan jika saat ini akses jalan lumpuh total.
“Akses terputus untuk 12 desa se Kecamatan Latimojong. Tidak bisa ditempuh kendaraan bahkan roda 2. Untuk berjalan kaki saja harus membuat jalur lewat perkebunan dan hutan,” katanya, sabtu 4 Apilr 2024.
Dia juga mengatakan jika kondisi cuaca di Latimojong dalam kondisi kurang baik dalam 5 hari terakhir hingga hari ini.
Sehingga atas peristiwa banjir dan longsor ini membuat warga harus mengungsi di tempat yang aman dari bahaya dampak longsor susulan.
“Hampir setiap desa yang terdampak bencana longsor dan banjir mengungsi. karena ada beberapa titik longsor diatas, Namun belum bisa di pastikan jumlah titik longsornya,” ungkapnya.
Dia mengatakan jika hingga saat ini daerah desa Tibussan belum tersentu bantuan pasca bencana longsor.
“Belum ada sama sekali bantuan masuk di desa Tibussan Kecamatan Latimojong, karna terputusnya akses transfortasi darat akibat Longsor sepanjang desa saronda sampai Latimojong. Sehingga mengakibatkan 12 desa se-Kecamatan Latimojong terisolir,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata dia jika saat ini pasca longsor masyarakat membutuhkan kebutuhan mendesak.
“Makanan siap saji, kebutuhan bayi dan belita, sarung dan peralatan lainnya,” sebutnya.
Kemudian beredar sebuah video yang memperlihakan sejumlah warga menunggu bantuan melalui jalur udara dengan menggunakan Helikoter.
Karena kondisi cuaca kabut, sehingga helikoter yang membawa bantuan tidak bisa mendarat.
Diketahui, jika bantuan tersebut berupa 3.000 makan siap saji, pakaian, selimut dan obat-obatan untuk wilayah terisolasi di Kecamatan Latimojong.
Sekadar diketahui jika banjir dan longsor melanda kabupaten Luwu terjadi Jum’at pukul 02.00 wita.
Atas kejadian tersebut sejumlah kecamatan terdampak banjir Bandang dan longsor, hingga menelan korban jiwa.