Kabarpublic.com – Gula adalah sumber energi bagi tubuh, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan maka tidak akan memberikan manfaat apa pun bagi kesehatan.
Oleh sebab itu penting untuk mengetahui tanda tubuh kelebihan kadar gula, agar tidak membawa dampak negatif bagi tubuh.
Salah satu penyakit yang berhubungan erat dengan konsumsi gula tinggi adalah diabetes mellitus.
Pada diabetes mellitus, pankreas mengalami kerusakan sehingga tidak dapat memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Apabila tidak diatasi dengan baik, diabetes mellitus ini dapat memicu berbagai komplikasi pada organ lain. Mulai dari mata, jantung, hingga ginjal.
Berdasarkan American Heart Association, batasan konsumsi gula tambahan bagi pria adalah 36 gram atau setara 9 sendok teh, sementara bagi wanita 24 gram atau setara dengan 6 sendok teh.
Dilansir dari laman Klikdokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan, berikut tanda-tanda jika anda sudah terlalu banyak mengonsumsi gula:
1. Selalu merasa haus dan mulut menjadi kering
Orang yang mengonsumsi gula terlalu banyak akan merasa haus walaupun sudah sering minum.
Mulut juga terasa kering dan sering ke toilet untuk buang air kecil.
Hal tersebut dikarenakan fungsi ginjal anda terganggu sesaat setelah tubuh tak mampu mengendalikan gula darah.
Cairan yang seharusnya diserap kembali oleh ginjal, justru keluar bersama gula.
Kondisi ini pada akhirnya membuat anda kekurangan cairan dan sering buang air kecil.
2. Wajah gampang berjerawat
Kelebihan gula dapat memicu ketidakseimbangan hormon, yang akan memudahkan munculnya jerawat.
Hal itu karena asupan tinggi gula dapat meningkatkan gula darah dan kadar insulin secara cepat.
Kondisi ini akan menyebabkan peningkatan produksi minyak dan peradangan, yang semuanya memainkan peran dalam munculnya jerawat.
3. Berat badan tidak ideal
Apabila terlalu banyak mengonsumsi gula maka dapat meningkatkan berat badan secara signifikan.
Jika dibiarkan terus-menerus, dapat memicu obesitas yang kemudian mendatangkan berbagai gangguan metabolik.
Salah satunya adalah penyakit diabetes mellitus.
Saat telah mengalami diabetes mellitus, berat badan bisa mendadak turun drastis tanpa sebab yang jelas padahal anda makan cukup banyak.
Hal ini terjadi karena kadar insulin tidak mampu memetabolisme glukosa, sehingga tubuh beralih ke pembakaran lemak untuk mempertahankan metabolisme sel.
4. Mudah lelah dan sulit konsentrasi
Gula yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi sumber energi apabila jumlahnya wajar.
Jika jumlah gula yang dikonsumsi berlebihan, maka akan merusak kerja insulin sehingga tidak dapat mengubahnya menjadi energi.
Otak membutuhkan glukosa agar bisa berfungsi dengan baik, yaitu sebesar 25 persen dari total kebutuhan tubuh.
Ketika glukosa yang berlebih tidak dapat dijadikan energi, maka otak yang paling terkena dampaknya. Anda dapat mudah lelah dan sulit berkonsentrasi.
5. Mood swing
Ketika anda sering mudah marah dan bad mood tanpa sebab yang jelas, bisa jadi anda terlalu banyak mengonsumsi gula.
Ketika gula darah naik lalu turun dengan cepat akibat konsumsi gula, ternyata kondisi ini bisa menyebabkan lemas, perubahan suasana hati, dan brain fog.
Selain itu, kelebihan konsumsi gula juga dianggap dapat memperburuk gejala kecemasan dan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatasi stres.
6. Kecanduan makanan dan minuman manis
Penelitian menunjukkan gula dapat membuat kecanduan layaknya narkoba. Orang yang terlalu banyak mengonsumsi gula akan terbiasa dengan rasa yang manis, sehingga selalu menginginkannya bahkan hingga ketagihan.
7. Penglihatan kabur
Salah satu organ yang terkena dampak ketika glukosa tidak mampu didistribusikan adalah organ mata.
Akibatnya, anda dapat mengalami keluhan pandangan kabur. Di sisi lain, hubungan antara diabetes dan gangguan mata memang ada.
Retinopati diabetik merupakan kelainan mata yang paling sering terjadi pada orang dengan diabetes.
Pada kondisi ini, retina mengalami kelainan berupa munculnya bercak-bercak perdarahan.
Hal ini membuat kemampuan mata untuk melihat akan menurun secara perlahan.
Bahaya konsumsi gula berlebih
1. Karies gigi
Karies gigi terjadi ketika bakteri yang hidup di mulut mencerna sisa karbohidrat dari makanan yang di konsumsi.
Gula memberi makan bakteri yang hidup di mulut. Ketika bakteri mencerna gula, mereka menciptakan asam.
Asam dari bakteri di mulut inilah yang dapat mengikis email atau lapisan terluar gigi dan menyebabkan lubang atau gigi berlubang atau karies.
Orang yang sering makan camilan manis lebih berisiko tinggi mengalami karies gigi.
2. Perlemakkan hati
Gula yang masuk ke aliran darah dari saluran pencernaan akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa. Sayangnya, fruktosa tidak diproduksi secara alami oleh tubuh dalam jumlah yang signifikan, karena memang tidak terlalu dibutuhkan oleh tubuh.
Oleh sebab itu, konsumsi gula berlebih dapat membuat tubuh kelebihan fruktosa yang dapat membebani hati dan menyebabkan perlemakkan hati. Hal tersebutlah yang dapat memicu terjadinya komplikasi kesehatan.
3. Hipertensi
Riset dari dalam jurnal Hypertension mencoba mengamati hubungan kebanyakan makan gula dan minuman manis terhadap peningkatan faktor risiko penyakit jantung.
Penelitian ini dilakukan pada 2.696 masyarakat berusia 40 sampai 59 tahun dari Amerika Serikat dan Inggris.
Hasil riset menunjukkan kebanyakan mengonsumsi gula berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Hipertensi sendiri adalah salah satu faktor risiko pemicu penyakit jantung. Artinya, kebanyakan makan gula akan memperburuk kedua kondisi tersebut. (**)