Kabarpublic.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu Utara memperkenalkan sebuah inovasi yang kemudian diberi nama Sistem Pelayanan Donor Darah melalui Kampung Penyelamat Jiwa atau disingkat dengan akronim “SENYAWA”.
Inovasi SENYAWA ini merupakan implementasi dari Aksi Perubahan yang digagas Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDA), Andi Bahtiar.
Inovasi SENYAWA ini lahir, berangkat dari permasalahan klasik, berupa tingginya angka kematian terhadap ibu dan anak sebagai akibat dari kurang tersedianya kebutuhan darah bagi ibu hamil yang mengalami perdarahan saat persalinan yang menyebabkan nyawanya tidak tertolong.
Kabid SDA, Andi Bahtiar, menyebutkan bahwa inovasi SENYAWA diharap bisa mengatasai hal itu.
Sehingga katanya implementasi dari aksi perubahan yang diperkenalkan saat ini dapat mejadi solusi terbaik dalam menekan tingginya angka kematian ibu dan anak.
“Dengan inovasi SENYAWA ini, kegiatan donor darah yang dilakukan nanti, dapat terencana dengan baik, sehingga ibu hamil bisa mendapatkan darah dengan cepat, tepat dan aman,” jelas Andi Bahtiar.
Ia menyebutkan bahwa ada tiga komponen penting dalam inovasi SENYAWA ini, yaitu para ibu hamil mendapatkan darah dengan cepat, tepat, dan aman.
“Prosesnya cepat, hanya butuh waktu 29 menit saja, darah tersebut sudah dapat didistribusikan, tentu dengan melalui UPT Transfusi Darah kepada petugas rumah sakit,” jelas Tiar lagi.
Namun, bila tak ada stok darah, lanjut dia, maka yang bersangkutan (ibu hamil) harus mencari keluarganya dengan proses selama kurang lebih 2,5 jam darah tersebut baru bisa didistribusikan.
“Komponen selanjutnya adalah tepat. Tepat di sini adalah stok darah yang ada di UPT bisa diproses sesuai golongan darah pada saat hari taksiran kelahiran mendekati,” terangnya.
“Komponen terakhir, aman. Maksudnya, bahwa darah yang kita siapkan itu sudah melalui proses pemeriksaan penyakit menular lewat transfusi darah dan produk darahnya terjamin,” jelasnya.
Dia berharap inovasi ini dapat mengatasi kebutuhan darah bagi ibu hamil melalui kerja sama Tim Relawan Kampung Penyelamat Jiwa, dengan pihak Puskesmas dan UPT Transfusi Darah.
Pelayanan donor darah yang lebih mudah, juga dapat dilakukan melalui mobil unit donor darah, sehingga warga tak lagi mengeluarkan biaya untuk datang ke kantor UPT Transfusi Darah, tetapi mobil unit ini langsung berkunjung ke desa-desa sesuai jadwal yang direncanakan atas kerjasama Relawan Kampung Penyelamat Jiwa dan pemerintah desa setempat.
“Dengan donor darah secara rutin ini, kita akan mendapatkan sehatnya dan amalnya, serta yang paling penting, si pasien akan terselamatkan,” pungkasnya,.
Ia mengatakan bahwa produk darah sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa memproduksinya, kecuali tubuh manusia. Diketahui, slogan kegiatan donor darah ini adalah Setetes Darah Sejuta Harapan. (**)