Kabarpublic.com – Virus mpox menyebar secara internasional menyebar di lebih banyak negara, beberapa sangat jauh dari lokasi awal wabah di Afrika Timur.
Beberapa negara telah mengonfirmasi kasus jenis baru dan berpotensi lebih mematikan dalam seminggu terakhir.
Di mana mpox menyebar? Bagaimana dengan Indonesia?
Sejauh ini, empat negara – Swedia, Thailand, Filipina, dan Pakistan – telah melaporkan kasus mpox di luar benua Afrika.
Sebanyak empat belas negara di Afrika telah melaporkan kasus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minggu lalu menyatakan bahwa virus tersebut telah menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Sementara WHO telah bersusah payah menekankan bahwa mpox bukan COVID baru.
Namun ini adalah peringatan darurat kedua yang berkaitan dengan mpox dari badan kesehatan global dalam dua tahun.
Wabah saat ini dipicu oleh Clade 1, yang diyakini sebagai varian virus mpox yang lebih serius daripada yang pernah muncul sebelumnya dan dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit.
Mpox telah menyebar di negara-negara Afrika sejak 2022 dan awalnya ditelusuri ke Republik Demokratik Kongo (DRC).
Pada tahun 2023, galur baru varian Clade 1 ditemukan di negara tersebut – yang dikenal sebagai Clade 1b.
Negara-negara Afrika melaporkan galur Clade 1 dan Clade 1b.
Bersamaan dengan itu, wabah lain dari varian virus Clade 2 sebelumnya juga menyebar meskipun pada tingkat yang jauh lebih rendah.
Strain Clade 2 menyebabkan wabah mpox di berbagai negara pada tahun 2022, yang menyebar terutama melalui hubungan seksual.
Kasus strain tersebut telah dilaporkan di lebih dari 100 negara hingga bulan lalu.
Clade 2 menyebabkan infeksi yang lebih ringan. Angka kematiannya adalah 0,2 persen dibandingkan dengan 3,9 persen untuk Clade 1.
WHO secara resmi menyatakan wabah telah berakhir pada Mei 2023, tetapi kasus-kasus masih tercatat.
Berikut ini penyebaran penyakit mpox dari bulan Januari hingga Agustus tahun ini mengutip Al Jazeera.
Afrika
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) dan pemerintah Kenya, Mozambik, Uganda, dan Pantai Gading, varian Clade 1 mpox telah terdeteksi di negara-negara berikut tahun ini:
Burundi (8 kasus, nol kematian)
Kamerun (35 kasus dengan 2 kematian)
Republik Afrika Tengah (213 kasus dengan nol kematian)
Pantai Gading (28 kasus dengan 1 kematian)
Republik Kongo (146 kasus dengan 1 kematian)
Republik Demokratik Kongo (13.791.450)
Ghana (4 kasus dengan nol kematian)
Liberia (5 kasus dengan nol kematian)
Nigeria (24 kasus, dengan nol kematian)
Rwanda (2 kasus, dengan nol kematian)
Afrika Selatan (22 kasus, dengan 3 kematian)
Uganda (2 kasus, nol kematian)
Kenya (1 kasus, nol kematian)
Mozambik (1 kasus, nol kematian)
Republik Demokratik Kongo (DRC) sedang mengalami wabah penyakit terbesar yang pernah tercatat dengan ribuan orang terinfeksi hingga 21 Agustus. Pemerintah mengumumkan epidemi pada Desember 2022.
“Hampir semua kasus yang dilaporkan – 96 persen – di seluruh Afrika berada di DRC, di mana anak-anak berusia di bawah 15 tahun menyumbang 60 persen kasus, kata CDC Afrika.
Strain Clade 1b yang baru juga menyebar dengan cepat. Strain ini telah terdeteksi di setidaknya tiga negara tetangga Kongo tahun yakni Kenya, Rwanda, dan Uganda.
Negara-negara ini sebelumnya tidak melaporkan adanya kasus sejak wabah muncul pada tahun 2022.
Sejauh ini, 541 kematian telah tercatat akibat mpox, dengan 535 di antaranya di DRC (97 persen). CDC Afrika tidak menggolongkan kematian berdasarkan jenisnya.
Sebagian besar kematian terjadi pada anak-anak. Di Pantai Gading, kata pihak berwenang, wabah tersebut terkait dengan varian Clade 2 tahun 2022.
Asia termasuk Indonesia
Filipina (1 kasus, nol kematian)
Thailand (1 kasus, nol kematian)
Pakistan (1 kasus, nol kematian)
Indonesia (14 kasus, nol kematian)
Kementerian Kesehatan RI melaporkan 14 kasus mpox yang terkonfirmasi di Indonesia sepanjang Januari – April 2024.
Pasien terakhir terungkap pada Juni lalu, dan saat ini “masih isolasi mandiri” dan “proses penyembuhan.
“Yang terakhir kasus sudah diyakini masuk Clade 2b. Jadi, bukan (Clade) 1 b,” kata Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Yudhi Pramono dalam konferensi pers, Minggu (18/8).
Dia juga mengeklaim selain pasien terakhir yang ditemukan, pada pasien-pasien sebelumnya tidak menunjukkan varian Clade 1 yang disebut WHO “lebih berbahaya” dibandingkan varian lainnya.
Tahun-tahun sebelumnya, Kemenkes juga melaporkan temuan kasus mpox yaitu 73 pada 2023 dan 1 di tahun 2022.
Total kasus mpox yang terkonfirmasi otoritas kesehatan sepanjang 2022-2024 mencapai 88 kasus.
Filipina, Thailand dan Pakistan semuanya telah melaporkan kasus mpox baru bulan ini.
Di Thailand, pihak berwenang mengonfirmasi kasus baru Clade 1b pada hari Kamis (22/8/2024), yang merupakan kasus pertama di Asia untuk jenis baru tersebut.
Orang tersebut, yang diidentifikasi sebagai pria Eropa berusia 66 tahun, dilaporkan kembali dari negara Afrika yang saat ini sedang mengalami wabah “besar” varian Clade 1 sebelum melapor ke otoritas kesehatan.
Ia dilaporkan tidak memiliki gejala serius dan diyakini telah transit melalui negara Timur Tengah sebelum tiba di Thailand.
Di Filipina, pihak berwenang mengatakan varian Clade 2 yang lebih ringan sebagai penyebab kasus terbaru di sana dan kemungkinan menyebar perlahan selama beberapa waktu.
Pasien tersebut adalah seorang pria Filipina berusia 33 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan. Ini adalah kasus ke-10 yang terkonfirmasi di negara tersebut sejak 2022.
Pihak berwenang Pakistan mengatakan pasien pertama yang dilaporkan di sana tahun ini adalah seorang pria dan ia terinfeksi varian Clade 2.
Namun, pihak berwenang mengatakan minggu lalu bahwa mereka tidak dapat menemukan pasien yang terinfeksi.
Ia telah bepergian ke provinsi lain sebelum hasil tes dirilis. Pihak berwenang mengatakan mereka sedang berusaha melacaknya.
Eropa
Hanya satu negara di Eropa – Swedia – yang melaporkan kasus mpox dengan hanya 1 kasus tanpa ada korban meninggal dunia.
Infeksi tersebut dilaporkan pada 15 Agustus dan telah dipastikan sebagai varian Clade 1 yang lebih serius.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa, “sangat mungkin” kawasan Eropa akan mencatat lebih banyak kasus varian Clade 1 karena seringnya perjalanan udara antara Eropa dan Afrika.
Namun, penularan berkelanjutan mungkin rendah di Eropa jika kasus didiagnosis dengan cepat dan jika pengujian, pengawasan, dan pelacakan kontak, kata badan tersebut.
Uni Eropa telah memutuskan untuk menutup perbatasannya dengan negara-negara yang terkena dampak parah.
Amerika, Timur Tengah, Oseania, dan Antartika
Sejauh ini, tidak ada negara di Amerika Utara atau Selatan yang memiliki kasus baru mpox Clade 1.
Namun, negara-negara di Amerika harus waspada terhadap kemungkinan kasus Clade 1 dan Clade 2, kata Organisasi Kesehatan Pan Amerika dalam sebuah pernyataan pada tanggal 9 Agustus.
Wilayah ini melaporkan lebih dari 62.000 kasus virus Clade 2 dari tahun 2022 hingga Juli 2024, termasuk 141 kematian.
Tidak ada kasus virus mpox Clade 1 yang terkonfirmasi di Oseania atau Timur Tengah. (Sumber : Int)