NasionalNews

Menggenapi Janji Sang Ibu, dr. Naya Menunaikan Haji Bersama Ayahnya

75
×

Menggenapi Janji Sang Ibu, dr. Naya Menunaikan Haji Bersama Ayahnya

Sebarkan artikel ini
Inayatul Muthmainnah Syafaruddin

Kabarpublic.com – Di tengah kerumunan jemaah haji asal Indonesia yang sedang sibuk berfoto di depan kompleks situs bersejarah Jabal Uhud, Madinah, tampak sosok perempuan muda dengan tatapan teduh dan mata berkaca-kaca.

Namanya Inayatul Muthmainnah Syafaruddin (28), seorang dokter umum asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Dikenal dengan sapaan dr. Naya, ia menunaikan ibadah haji tahun ini bukan hanya sebagai perjalanan spiritual, tetapi juga sebagai bentuk bakti kepada almarhumah ibunya.

Ia berangkat ke Tanah Suci menggantikan sang ibu yang wafat akibat komplikasi penyakit diabetes.

Kepergian ibunya menjadi duka mendalam, tetapi juga awal dari perjalanan penuh makna bagi Naya bersama sang ayah, Syafaruddin Pagising (57).

Baca juga:  Kementerian Agama Siapkan Beasiswa bagi Santri Penghafal Al-Qur'an

“Ini bukan perjalanan yang mudah, Kak,” ungkap dr. Naya kepada tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja (Daker) Madinah. “

Saya harus meninggalkan suami yang baru saya nikahi tiga minggu lalu. Tapi saya yakin, ini bagian dari jalan yang Allah pilihkan.”

Ayahnya, Syafaruddin, adalah seorang sarjana yang sejak 1996 merantau ke Malaysia bersama istrinya untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Pada 2011, pasangan ini mendaftar haji di Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba. Namun takdir berkata lain.

Pada 2021, sang istri berpulang, dan empat tahun kemudian, sang putri menggantikan tempatnya di sisi sang ayah untuk menunaikan rukun Islam kelima.

Baca juga:  Polres Luwu Tangkap Buronan Kasus Narkoba di Palopo

Dr. Naya tergabung dalam kloter 14 embarkasi Makassar (UPG 14). Ia bertolak ke Arab Saudi pada 10 Mei 2025 pukul 12.25 WITA dengan penerbangan GIA 1114, dan tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, pada malam harinya pukul 21.13 WAS.

Dalam perbincangan dengan tim MCH, Naya tak henti mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, saya senang karena pelayanannya baik, petugas juga semangat. Semuanya sudah bagus, Kak,” katanya tersenyum.

Keberangkatan dr. Naya ke Tanah Suci mengikuti mekanisme pelimpahan nomor porsi haji yang telah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 245 Tahun 2021.

Regulasi ini memungkinkan nomor porsi jemaah haji yang meninggal dunia atau mengalami sakit permanen untuk dilimpahkan kepada anggota keluarga terdekat, termasuk anak kandung seperti dr. Naya.

Baca juga:  KPU Tetapkan 222.020 DPT di Pilkada Lutim Tahun 2024

Kepala Seksi Data dan Sistem Informasi Haji Terpadu (SIHDU) Daker Madinah, Dwi Kumala Mursyid, menyampaikan bahwa hingga tahun ini, jumlah pelimpahan nomor porsi haji mencapai 13.808, terdiri dari 12.087 karena wafat dan 1.697 karena sakit permanen.

Perjalanan haji dr. Naya menjadi cerminan bahwa ibadah ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan juga sebuah perjalanan cinta, pengabdian, dan pelunasan janji.

Di bawah langit Madinah, ia melangkah bersama ayahnya, mewakili cinta seorang anak yang menunaikan mimpi sang ibu menuju Baitullah. (**)