DaerahNews

Warga Masamba Keluhkan Kelangkaan dan Kenaikan Harga LPG 3 Kg, Ini Penyebabnya

178
×

Warga Masamba Keluhkan Kelangkaan dan Kenaikan Harga LPG 3 Kg, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Pemantauan Kelangkaan dan Kenaikan Harga LPG 3 Kg di Luwu Utara. (Ist)

Kabarpublic.com – Masyarakat Kabupaten Luwu Utara, khususnya di Masamba, mengeluhkan kelangkaan dan kenaikan harga gas LPG subsidi ukuran 3 kg yang belakangan ini semakin sulit didapat.

Harga gas melon tersebut bahkan telah menembus Rp40 ribu per tabung di beberapa tempat, sebagaimana dikeluhkan warga melalui media sosial.

Merespons kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM) turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemantauan pada Jumat (7/2/2025).

Pemantauan ini melibatkan unsur TNI, Polres, dan Kejaksaan guna memastikan penyebab kelangkaan serta kenaikan harga.

Plt Kadis DP2KUKM Luwu Utara, Alwi Parimpun, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama kelangkaan LPG 3 kg adalah distribusi yang tidak sesuai dengan kuota yang ditetapkan.

Baca juga:  Resmi, KPU Luwu Tetapkan 35 Anggota DPRD Luwu Terpilih

“Hari ini, kami bersama TNI, Polres, dan Kejaksaan melakukan pemantauan langsung ke lapangan untuk memastikan penyebab terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga gas LPG 3 kg,” ujar Alwi.

Dari hasil pemantauan, ditemukan bahwa beberapa pangkalan tidak memiliki cukup tabung gas sesuai kuota yang diberikan.

Akibatnya, pangkalan terpaksa mengambil tabung dari masyarakat dan pengecer sekitar untuk memenuhi kebutuhan, yang menyebabkan distribusi tidak merata.

“Pada saat tabung sudah ditukar oleh agen, pemilik tabung akan datang ke pangkalan untuk mengambil kembali tabung mereka. Inilah yang menyebabkan stok gas cepat habis di pangkalan dan lebih banyak beredar di pengecer dengan harga yang lebih tinggi,” ungkap Alwi.

Baca juga:  Pasangan Ganda Perumda TM Palopo Raih Juara 1 Turnamen Badminton Cup May Day 2025

Untuk mengatasi permasalahan ini, DP2KUKM akan menjatuhkan sanksi kepada pangkalan yang tidak memenuhi kuota yang ditetapkan, salah satunya dengan menghentikan sementara penyaluran gas dari agen.

Selain itu, tim juga menemukan adanya tabung gas LPG 3 kg yang berat isinya tidak sesuai dengan standar.

Hal ini membuat pemakaian gas menjadi lebih cepat habis, sehingga masyarakat harus lebih sering membeli.

“Untuk mengatasi masalah ini, kami mengimbau pangkalan agar memiliki timbangan guna memastikan berat isi tabung gas LPG sesuai dengan ketentuan, yaitu 3 kg,” jelasnya.

Pemantauan juga mengungkap fakta lain bahwa banyak rumah tangga memiliki lebih dari satu tabung gas LPG 3 kg, yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam distribusi.

Baca juga:  Disdukcapil Luwu Utara “Jemput Bola” Rekam e-KTP Warga Disabilitas

“Rata-rata rumah tangga memiliki lebih dari satu tabung. Ketika membeli gas, mereka membawa lebih dari satu tabung untuk ditukar. Sementara kuota penyaluran gas dari agen ke pangkalan tetap, sehingga pasokan cepat habis,” tambahnya.

Pemantauan kali ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Pabung Kodim 1403 Palopo, Kasat Reskrim dan Kasat Intelkam Polres Luwu Utara, Kasi Perdata dan TUN Kejari.

Selain itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemda Luwu Utara, Kapolsek Masamba, Kasatpol-PP, serta Kabag Ekonomi dan SDA Setda Luwu Utara. (*)