Kabarpublic.com – Pencarian terhadap anak buah kapal (ABK) KM Harapan Jaya yang hilang di perairan Kabupaten Selayar resmi dihentikan, Senin (20/1), setelah upaya pencarian selama tujuh hari tidak membuahkan hasil.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Andi Sultan, menyatakan bahwa penghentian operasi dilakukan sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) Basarnas.
“Sesuai SOP, setelah melaksanakan pencarian selama tujuh hari, maka operasi SAR kami nyatakan dihentikan dan ditutup dengan hasil nihil,” ujar Andi Sultan dalam keterangannya.
Sultan menjelaskan bahwa pihak Basarnas telah berkoordinasi dengan Vessel Traffic Service (VTS) Makassar, Stasiun Radio Pantai (SROP) Makassar, dan SROP Selayar untuk menyebarluaskan informasi kepada kapal-kapal yang melintas di perairan Selayar dan sekitarnya.
“Jika ada yang menemukan tanda-tanda keberadaan korban, diharapkan segera melapor kepada Basarnas,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan Penandatanganan berita acara penghentian pencarian telah dilakukan bersama pihak keluarga korban.
“Operasi SAR resmi ditutup. Namun, kami tetap melakukan pemantauan,” tambah Sultan.
KM Harapan Jaya, kapal motor yang berlayar dengan rute Paotere menuju Pulau Sumange, Kepulauan Pangkep, dilaporkan tenggelam pada Jumat (10/1) sekitar pukul 00.00 WITA di perairan Tanakeke, Kabupaten Takalar.
Kapal tersebut mengalami kebocoran pada lambung kiri akibat hantaman ombak besar yang dipicu oleh cuaca buruk.
Kapal tersebut membawa enam orang ABK, di mana tiga orang berhasil selamat, sementara tiga lainnya dinyatakan hilang.
ABK yang selamat:
1. Suraes Desalle (L/46 tahun)
2. Dg Mamba (L/50 tahun)
3. Ippang (L/27 tahun)
ABK yang hilang:
1. Unyil (L/42 tahun)
2. Agus (L/50 tahun)
3. Pai (L/42 tahun)