Blog

Annisa Himmatul Aulia: Dari Keluarga Sederhana Menuju Kesuksesan Sebagai Dokter Muda

51
×

Annisa Himmatul Aulia: Dari Keluarga Sederhana Menuju Kesuksesan Sebagai Dokter Muda

Sebarkan artikel ini
Annisa Himmatul Aulia alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. (Foto : Kemenag)

Kabarpublic.com – Berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi tidak menghalangi Annisa Himmatul Aulia untuk meraih impian besarnya.

Alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus ini berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) dengan nilai IPK 3.96, dan baru-baru ini membacakan sumpah dokter pada tanggal 3 Februari 2025.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa tekad, ketekunan, dan kerja keras mampu mengatasi segala rintangan.

Annisa lahir di Dukuh Kalilipo, Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kudus, sebagai putri pasangan M. Mahfudi, seorang buruh harian lepas, dan Titin Nor Alina, seorang penjahit.

Meskipun tumbuh dalam keluarga sederhana, Annisa memiliki cita-cita besar untuk menjadi dokter.

Keinginannya semakin menguat setelah ia menemukan buku berjudul I Am Doctorpreneur di perpustakaan delapan tahun lalu, yang menginspirasi dirinya untuk mengejar profesi kedokteran.

Baca juga:  Ketua Forum Anak Luwu Utara Bebas Tes Masuk S1 Kedokteran Unhas

Namun, seperti banyak orang yang berasal dari keluarga kurang mampu, Annisa sempat meragukan kemampuannya karena biaya kuliah kedokteran yang sangat tinggi.

“Awalnya saya sempat berpikir untuk memilih jurusan lain karena mengetahui biaya kedokteran mahal. Tapi, setelah melihat kakak kelas yang masuk kedokteran dengan beasiswa, saya kembali yakin dan tertarik untuk mengejar mimpi saya,” ungkap Annisa.

Selama belajar di MAN 2 Kudus, Annisa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan non-akademik.

Ia bergabung dengan Gerakan Tunas Bangsa, yang memberinya beasiswa pengembangan diri dan bantuan bulanan sebesar Rp100.000.

Dengan semangat yang luar biasa, Annisa meraih sejumlah prestasi di bidang sains, seperti Juara 1 OSN Tingkat Kabupaten Kudus (2018), Medali Perunggu OSN Nasional di Padang, dan Medali Perak di OSN Nasional Biologi di Bengkulu.

Baca juga:  Polisi Tangkap Enam Pelaku Pengerusakan Asrama HIKMA Lutra

Melalui ketekunannya, Annisa berhasil masuk Fakultas Kedokteran Undip melalui jalur SNMPTN.

Meskipun menghadapi keterbatasan ekonomi, Annisa mendapatkan beasiswa Bidikmisi (sekarang KIP-K), yang membiayai pendidikannya, termasuk biaya hidup.

Untuk menuju kampus, Annisa harus berjalan kaki selama 15 menit karena tidak memiliki kendaraan, dan transportasi umum universitas pada waktu itu juga belum tersedia.

Selama masa studi, Annisa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi.

Ia menjabat sebagai sekretaris di Mahasiswa Pecinta Alam FK (Maladica) dan di Rohis Fakultas (Avincenna) sebagai sekretaris bidang penelitian dan pengembangan.

Ia juga mengikuti pelatihan kepemimpinan di Salman Spiritual Camp (SSC) yang diadakan oleh Salman ITB.

Baca juga:  Indah Putri Lepas 53 Atlet Popda Tingkat Provinsi Sulsel

Setelah menyelesaikan pendidikan kedokterannya, Annisa melanjutkan program Koas di Rumah Sakit Kariadi Semarang, meski harus menempuh perjalanan satu jam setiap harinya dari kosnya di Bulusan, Tembalang.

Kini, Annisa telah berhasil melewati masa-masa sulit dan membanggakan kedua orang tuanya dengan gelar dokter dan prestasi yang luar biasa.

Kisah inspiratif Annisa Himmatul Aulia membuktikan bahwa asal-usul bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan.

Semangat dan tekad yang kuat adalah kunci utama untuk meraih impian, bahkan dalam kondisi yang serba terbatas.

Sebagai dokter muda, Annisa kini berkomitmen untuk berkontribusi dalam meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia dan memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang menggapai mimpi. (**)