NasionalNews

Menteri Sosial Bahas Tantangan dan Inovasi Kesejahteraan Sosial

74
×

Menteri Sosial Bahas Tantangan dan Inovasi Kesejahteraan Sosial

Sebarkan artikel ini
Menteri Sosial Saifullah Yusuf . (Dok : Int)

Kabarpublic.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf berbagi pandangan dan pengalaman mengenai tantangan serta inovasi di bidang kesejahteraan sosial dalam diskusi yang digelar di Kantor Kementerian Sosial RI, Jakarta, pada Jumat (10/1/2025).

Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, juga membahas kontribusi strategis Kemensos terhadap visi besar Indonesia Emas 2045.

Salah satu program unggulan yang menjadi sorotan adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dinilai memiliki dampak luas, tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi lokal.

Baca juga:  Suaib Mansur Temui Dinas ESDM Bahas Listrik Gratis untuk Masyarakat Luwu Utara

“Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak, namun memiliki efek berantai yang signifikan. Selain menciptakan ketahanan pangan, program ini juga menyerap tenaga kerja, memberdayakan UMKM lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah,” ujar Gus Ipul.

Gus Ipul menegaskan pentingnya perencanaan yang matang dan evaluasi yang komprehensif dalam pelaksanaan Program MBG.

Itu akan melibatkan Badan Gizi Nasional, program ini dijalankan secara terukur dan berdasarkan simulasi yang mendetail.

“Saya menyaksikan langsung bagaimana perencanaan ini disusun dengan sangat baik. Ke depannya, tentu akan ada evaluasi untuk menyempurnakan pelaksanaan program,” tambahnya.

Baca juga:  Polres Palopo Tangkap Pelaku Pencurian Outdoor AC di Wara Timur

Gus Ipul menyebutkan bahwa Kemensos berkomitmen memberikan rekomendasi keluarga tidak mampu untuk terlibat dalam dapur-dapur program MBG.
Selain itu, kata dia, produk UMKM milik keluarga penerima manfaat (KPM) juga diberdayakan melalui program ini.

“Sekitar 80% anggaran dialokasikan untuk pembelian bahan baku dari UMKM, sehingga program ini benar-benar strategis karena menciptakan optimisme, terutama di daerah-daerah pelaksanaan MBG,” jelasnya.

Selain Program MBG, Kemensos juga terus menjalankan program permakanan lainnya, seperti Program Makan Bergizi untuk Lansia Terlantar dan Penyandang Disabilitas.

Baca juga:  Miliki Sajam, Pemuda Asal Luwu Lebaran di Polres Palopo

Dia mengatakan, program ini dikelola melalui lebih dari 2.000 kelompok masyarakat (pokmas), yang menyediakan kebutuhan makan dua kali sehari.

“Meskipun skalanya lebih kecil, program ini dekat dengan masyarakat, juga menumbuhkan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempererat solidaritas sosial,” pungkasnya. (**)