DaerahHeadlineNewsPilihan Editor

16 Desa di Luwu Masih Terisolir Akibat Longsor dan Banjir Bandang

369
×

16 Desa di Luwu Masih Terisolir Akibat Longsor dan Banjir Bandang

Sebarkan artikel ini
Penyebrangan darurat di lokasi longsor dan banjir bandang Luwu. (Ist)

LUWU, KABARPUBLIC.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan bahwa terdapat 16 desa yang masih terisolir.

Hal itu ia sampaikan saat melakukan Konferensi Pers, di Posko Induk Penanganan Bencana, di Lapangan Andi Djemma, Selasa, 7 Mei 2024.

“Ada 16 desa di Kabupaten Luwu yang sampai saat ini masih terputus komunikasi dengan wilayah lainnya,” katanya.

Hal itu juga dikarenakan ada tiga jembatan yang putus. Dan itu menjadi perhatian pihaknya dan pemerintah daerah Kabupaten Luwu, pemerintah provinsi, TNI Polri, dan relawan.

Baca juga:  Petugas Objek Wisata di Luwu Utara Diminta Miliki Sense of Belonging

“Hal itu agar memastikan masyarakat yang di 16 desa ini tidak mengalami kekurangan logistik ataupun kebutuhan-kebutuhan lainnya,” terang Suharyanto.

Untuk itu, sudah dikerahkan angkutan udara dari Polri berupa satu unit helikopter, satu unit dari TNI AU, kemudian BNPB satu unit helikopter dan satu unit pesawat karavan, ditambah juga dari TNI AD satu unit.

“Dan dengan angkutan udara tersebut, sampai saat ini logistik masyarakat yang terdapat di 16 desa ini bisa tertangani. Kalau cuaca terang siang hari kita kirimkan lagi logistik lewat udara,” ujarnya.

Baca juga:  Gubernur Zudan Lantik 7 Anggota KPID Sulsel

BNPB juga sudah menyalurkan bantuan ke tujuh kabupaten kota baik berbentuk anggaran maupun barang-barang kebutuhan, baik berupa kebutuhan dasar maupun sarana prasarana.

Sementara untuk Kabupaten Luwu sendiri, pihaknya sudah menyerahkan bantuan uang operasional sebesar Rp500 juta.

“Kemudian barang-barang ada 25 item mulai makanan siap saji, sembako, matras, selimut dan genset,” imbuhnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, sebagai informasi, untuk jembatan yang putus, Menteri PUPR sudah mengirimkan bantuan jembatan darurat, dan dalam waktu tidak terlalu lama bisa langsung dipasang dan normal kembali untuk jalur transportasi tersebut. (*)

Baca juga:  Warga Latimojong Dievakuasi dengan Berjalan Kaki Hingga Puluhan Kilometer