Kabarpublic.com – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat peran dan posisi pesantren sebagai pilar penting pendidikan dan moral bangsa.
Hal itu disampaikan saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Milad ke-50 Pondok Pesantren Daarul Rahman, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (25/10/2025).
Acara yang berlangsung khidmat dan meriah tersebut dihadiri oleh ribuan santri, para kiai, pimpinan pondok pesantren dari berbagai daerah, serta sejumlah tokoh nasional, termasuk Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan keluarga besar KH Syukron Ma’mun, pendiri Pondok Pesantren Daarul Rahman.
Wamenag menyampaikan apresiasi atas kiprah pesantren dalam sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa Indonesia.
“The founding fathers kita rata-rata alumni pesantren. Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 adalah bukti nyata kontribusi pesantren dalam mempertahankan kemerdekaan. Hari ini, Presiden Prabowo Subianto pun memberikan perhatian besar kepada pesantren,” ujar Romo Syafi’i.
Ia menegaskan, perhatian pemerintah terhadap pesantren semakin kuat sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang menjadi dasar pengakuan negara terhadap sistem pendidikan pesantren.
“UU ini memastikan alumni pesantren memiliki hak yang sama dengan lulusan perguruan tinggi umum. Kalau masih ditemukan diskriminasi, kami akan berdiri di depan untuk memperjuangkan hak mereka,” tegasnya.
Wamenag juga mengungkapkan kabar penting bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani izin prakarsa pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di bawah Kementerian Agama.
“Alhamdulillah, Presiden memberikan perhatian besar. Dengan adanya Ditjen Pesantren, ke depan pondok bisa merancang program sendiri yang mencakup tiga fungsi utama pesantren: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Romo Syafi’i menambahkan, jumlah pesantren di Indonesia saat ini telah mencapai lebih dari 43 ribu lembaga, dengan 12 juta santri dan sekitar satu juta kiai yang tersebar di seluruh penjuru negeri.
“Ini bukan sekadar angka, tetapi kekuatan sosial dan spiritual bangsa. Pemerintah ingin memastikan pesantren mendapat dukungan kelembagaan yang sepadan dengan kontribusinya,” pungkasnya.
Peringatan Milad ke-50 Daarul Rahman ini sekaligus menjadi momentum untuk meneguhkan peran pesantren sebagai pusat pendidikan karakter, spiritualitas, dan pemberdayaan masyarakat, sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang berakhlak dan berdaya saing. (**)







