EkobisNasional

Transaksi Non-Tunai Kian Dominan, QRIS Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang 2025

57
×

Transaksi Non-Tunai Kian Dominan, QRIS Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang 2025

Sebarkan artikel ini
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). (Ilustrasi)

Kabarpublic.com – Peralihan masyarakat Indonesia ke sistem pembayaran non-tunai semakin nyata sepanjang 2025.

Penggunaan uang tunai kian terpinggirkan seiring masifnya pemanfaatan ponsel pintar dalam berbagai aktivitas transaksi, mulai dari pembayaran kebutuhan harian hingga belanja di pasar tradisional.

Di tengah perubahan tersebut, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencatatkan pertumbuhan transaksi paling signifikan sepanjang tahun 2025.

Berdasarkan data Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), nilai transaksi QRIS pada Kuartal III 2025 mencapai Rp128 triliun.

Angka ini meningkat 20,1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan melonjak 102,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi volume, transaksi QRIS juga mengalami lonjakan tajam. Sepanjang Kuartal III 2025, tercatat sebanyak 1,46 miliar transaksi, atau tumbuh 147,7 persen secara tahunan.

Baca juga:  Bupati Luwu Dukung Pengaktifan Siskamling: Pembangunan Lancar, Ekonomi Tumbuh

Capaian ini menjadi rekor tertinggi nilai transaksi QRIS sepanjang 2025 sekaligus menegaskan posisinya sebagai instrumen pembayaran digital yang semakin dominan di Indonesia.

Kemudahan penggunaan, kecepatan transaksi, serta jangkauan yang luas dinilai menjadi faktor utama tingginya adopsi QRIS di berbagai lapisan masyarakat. Tak hanya pelaku usaha besar, pelaku UMKM hingga pedagang pasar tradisional kini semakin akrab dengan metode pembayaran berbasis kode QR tersebut.

Tren pertumbuhan QRIS sejatinya telah terlihat sejak 2024. Pada awal 2024, nilai transaksi QRIS tercatat sebesar Rp42 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp52 triliun pada kuartal berikutnya.

Lonjakan berlanjut pada Kuartal III 2024 dengan nilai transaksi mencapai Rp66 triliun, sebelum ditutup dengan capaian Rp82 triliun pada akhir tahun 2024.

Memasuki 2025, pertumbuhan QRIS semakin menguat. Pada Kuartal I 2025, nilai transaksi mencapai Rp104 triliun atau tumbuh 26,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Baca juga:  Tembus Pasar Internasional, Luwu Ekspor 10,2 Ton Kemiri ke Arab Saudi

Angka tersebut kembali meningkat menjadi Rp110 triliun pada Kuartal II 2025, sebelum akhirnya mencetak rekor tertinggi pada Kuartal III 2025 dengan capaian Rp128 triliun.

Lonjakan nilai transaksi tersebut sejalan dengan bertambahnya jumlah pengguna QRIS. Pada Kuartal III 2025, jumlah pengguna QRIS tercatat mencapai 58 juta orang, meningkat 9,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang 2025, jumlah pengguna menunjukkan tren kenaikan bertahap, dari 56 juta pengguna pada Kuartal I, 57 juta pengguna pada Kuartal II, hingga kembali bertambah pada kuartal berikutnya.

Pemerintah menilai pertumbuhan QRIS mencerminkan meningkatnya inklusi keuangan nasional serta efektivitas sistem pembayaran digital. Selain memperkuat transaksi domestik, QRIS juga mulai memainkan peran strategis dalam transaksi lintas negara.

Baca juga:  Kemenag Salur 1,5 Juta Paket Bantuan Ramadan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa QRIS saat ini telah dapat digunakan di sejumlah negara, seperti Malaysia, Thailand, Jepang, China, dan Korea Selatan.

Pemerintah juga tengah menjajaki kerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk memperluas pemanfaatan QRIS di kawasan Timur Tengah.

“Pemerintah berkomitmen memperluas jaringan QRIS ke lebih banyak negara agar transaksi antarnegara semakin efisien dan murah,” ujar Airlangga.

Dengan rekor transaksi tertinggi yang dicapai sepanjang 2025 serta ekspansi penggunaan lintas negara yang terus berjalan.

QRIS kian diposisikan sebagai tulang punggung sistem pembayaran digital Indonesia dan instrumen strategis dalam mendorong transformasi ekonomi digital nasional. (**)