DaerahPendidikan

Rektor UIN Palopo Tekankan Moderasi Beragama dalam Pengembangan Early Warning System Kemenag

74
×

Rektor UIN Palopo Tekankan Moderasi Beragama dalam Pengembangan Early Warning System Kemenag

Sebarkan artikel ini
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo, Dr. Abbas Langaji, M.Ag, menjadi narasumber pada kegiatan Pengembangan Early Warning System

Kabarpublic.com – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo, Dr. Abbas Langaji, M.Ag, menjadi narasumber pada kegiatan Pengembangan Early Warning System yang diikuti oleh para Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kota Palopo, di Solata Café, Selasa (4/11/2025).

Dr. Abbas membawakan materi bertajuk “Pengenalan Diri dalam Menyikapi Aliran Keagamaan dan Kepercayaan di Masyarakat.”.

Ia menekankan pentingnya sikap objektif dan pendekatan yang bijaksana dalam memahami keragaman aliran keagamaan maupun kepercayaan.

“Sebagai insan Kemenag, kita tidak bisa menilai sesuatu hanya berdasarkan asumsi. Tidak serta merta apa yang kita lihat atau dengar langsung kita anggap benar. Dalam menyikapi perbedaan, kita perlu melihat dari berbagai sisi,” ujar Dr. Abbas.

Baca juga:  Pemprov Sulsel Kucurkan Rp 18,7 Miliar untuk Normalisasi Sungai Suli di Luwu

Rektor UIN Palopo juga mengingatkan bahwa dalam kehidupan beragama, kebenaran tidak dapat diukur hanya dari satu sudut pandang.

“Lima tambah lima memang sepuluh, tapi dua kali lima juga sepuluh, dua tambah delapan juga sepuluh. Artinya, kebenaran bisa dicapai dari jalan yang berbeda,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pendekatan terhadap berbagai aliran keagamaan di masyarakat sebaiknya tidak dilakukan secara terbuka dan emosional, melainkan melalui pendekatan sosiologis yang lebih humanis.

“Ideologi dan keyakinan itu ibarat dua sisi mata uang. Ada orang yang rela mati ketika orang tuanya dihina, dan ada pula yang rela mati ketika agamanya dihina,” tambahnya.

Baca juga:  Menag Yaqut: MTQ Nasional ke-30 di Kaltim Simbol Dimulainya Peradaban Baru

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Palopo, Drs. H. Jufri, M.A., dalam arahannya menekankan pentingnya peran KUA sebagai ujung tombak Kementerian Agama dalam menjaga kerukunan umat beragama di tingkat kecamatan.

“Bagaimana kita memaknai perbedaan sebagai rahmat Allah SWT. Kita harus saling menghormati, menghargai, dan menumbuhkan toleransi di tengah masyarakat. KUA harus menjadi agen perdamaian dan toleransi,” tegasnya.

Ia berharap para Kepala KUA dapat menempatkan diri secara bijak di tengah masyarakat yang majemuk, mengingat Kota Palopo memiliki keberagaman suku, agama, dan aliran kepercayaan.

Baca juga:  IAIN Palopo dan Kemenag Teken MoU untuk Penguatan Moderasi Beragama

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Palopo, H. Muhammad Aslam, yang juga alumni UIN Palopo, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan moderasi beragama serta memperkuat sistem deteksi dini (early warning system) terhadap potensi konflik sosial dan keagamaan di masyarakat. (**)