Kabarpublic.com – Di tengah ketidakpastian global dan moderasi harga komoditas, kinerja pendapatan negara untuk tahun 2024 berhasil mencapai Rp2.842,5 triliun, atau 101,4% dari target APBN 2024.
Pencapaian ini mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 2,1% YoY, sebagaimana disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu dalam Konferensi Pers APBN Kita yang digelar di Jakarta pada Senin (06/01).
Realisasi penerimaan pajak sampai dengan 31 Desember 2024 tercatat mencapai Rp1.932,4 triliun, atau 100,5% dari target.
Penerimaan pajak ini mengalami pertumbuhan 3,5% YoY, yang didorong oleh pertumbuhan pada jenis pajak utama.
Wamenkeu Anggito Abimanyu menjelaskan bahwa jenis penerimaan pajak yang bersifat transaksional, seperti PPh 21, PPh final, dan PPh dalam negeri, mengalami pertumbuhan double digit.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan aktivitas ekonomi retail, pembayaran gaji, serta Tunjangan Hari Raya (THR).
“PPh dalam negeri tumbuh double digit, karena ada peningkatan aktivitas ekonomi, baik dari pembayaran gaji, THR, hingga perbaikan sektor retail,” ungkap Wamenkeu.
Dari sisi kepabeanan dan cukai, penerimaan sepanjang tahun 2024 mencapai Rp300,2 triliun atau 101,3% dari target, tumbuh 4,9% YoY.
Penerimaan ini dipengaruhi oleh kinerja ekspor-impor serta fenomena downtrading.
Meski ada penurunan tarif efektif bea masuk karena kebijakan Free Trade Agreements (FTA), ada dampak positif dari relaksasi ekspor mineral dan peningkatan harga CPO.
Kinerja cukai tercatat tumbuh 2% seiring dengan kebijakan-kebijakan baru, seperti pengaturan cukai rokok dan jenis rokok tertentu.
“Kinerja cukai tumbuh 2%, berkat kebijakan baru pada beberapa jenis rokok dan fenomena downtrading yang terjadi di lapangan,” jelas Wamenkeu.
Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp579,5 triliun, atau 117% dari target.
Peningkatan kinerja ini didorong oleh sektor BUMN, inovasi layanan, serta peningkatan kinerja Badan Layanan Umum (BLU) yang semakin membaik.
“PNBP tahun 2024 didorong oleh kinerja positif dari BUMN dan peningkatan kinerja BLU, yang menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Anggito.
Wamenkeu Anggito menutup konferensi pers dengan harapan bahwa pencapaian pendapatan negara 2024 akan menjadi baseline yang baik bagi peningkatan pendapatan negara di tahun 2025.
Pemerintah optimis akan terus mendorong kinerja pendapatan negara yang lebih baik untuk mendukung pembangunan nasional.
“Untuk kinerja pendapatan 2024, kami harapkan ini menjadi basis yang dapat kami optimalkan untuk pencapaian yang lebih baik di tahun 2025,” pungkas Wamenkeu Anggito. (**)