Kabarpublic.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya pemberdayaan perempuan, khususnya di bidang keagamaan, agar lebih banyak tokoh perempuan muncul dan dapat turut berkontribusi dalam mengelola bangsa, termasuk di Kementerian Agama.
Demikian disampaikan saat menerima audiensi pengurus Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) di Kantor Pusat Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).
“Saya minta pemberdayaan perempuan di lembaga keagamaan kita juga penting. Sekarang kesulitan mencari tokoh perempuan. Saya pengen berusaha 20% pejabat ini perempuan. Sudah waktunya,” ungkap Menag Nasaruddin Umar, dilansir dari laman Kementerian Agama.
Pengurus PERTI memaparkan berbagai program dan tantangan yang dihadapi serta meminta dukungan Kementerian Agama untuk mendirikan sekolah tinggi guna meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat organisasi mereka.
Menanggapi dengan positif, Menag Nasaruddin menekankan pentingnya pengembangan pendidikan tinggi dalam Islam, yang ia anggap sangat relevan untuk kebutuhan masa depan.
“Insya Allah pendidikan tingginya itu perlu dikembangkan karena Islam itu kan ajarannya universal. Universalitas Islam itu lebih tepat memang diwadahkan oleh universitas,” katanya.
Menag Nasaruddin juga berkomitmen untuk mendukung program PERTI di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.
“Saya optimis kalau misalnya PERTI yang menangani masyarakat dakwahnya ini. Insya Allah kita bantu,” ujarnya.
Audiensi ini menjadi momentum untuk mempererat sinergi antara Kementerian Agama dan PERTI, dengan harapan dapat memberikan dampak positif terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di Indonesia.
“Kami akan mencoba menyelaraskan program prioritas kementerian dengan kebutuhan di lapangan. Infrastruktur adalah fondasi penting untuk keberlanjutan pendidikan yang berkualitas,” tambah Menag.
Menag Nasaruddin juga mendorong PERTI untuk menjaga sinergi dengan organisasi masyarakat lainnya.
Ia percaya bahwa kolaborasi antarlembaga akan menciptakan solusi yang lebih efektif terhadap berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat.
“Kalau kita saling mendukung, maka kemajuan bersama lebih mudah tercapai,” pungkasnya. (**)