NasionalNewsPilihan Editor

Menag Nasaruddin Umar Resmikan Gedung PLKI UPQ Kemenag di Bogor

32
×

Menag Nasaruddin Umar Resmikan Gedung PLKI UPQ Kemenag di Bogor

Sebarkan artikel ini
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. (Ist)

Kabarpublic.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meresmikan operasional Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al-Qur’an (UPQ) Kementerian Agama di Bogor, Rabu (4/12/2024).

Gedung ini diharapkan menjadi pusat literasi keagamaan Islam sekaligus mencetak Al-Qur’an untuk memenuhi kebutuhan umat di seluruh pelosok negeri.

“Tempat ini bukan sekadar percetakan Al-Qur’an, tetapi juga pusat literasi. Ada perpustakaan, ruang konferensi, wisata spiritual, dan fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh masyarakat,” ujar Menag Nasaruddin.

Menag menegaskan bahwa UPQ hadir untuk mengatasi kekurangan Al-Qur’an di wilayah terpencil. Distribusi akan dilakukan melalui Kantor Urusan Agama (KUA) di seluruh Indonesia.

Baca juga:  Menag Nasaruddin Umar Sowan ke Kediaman Gus Dur 

“KUA juga memberikan laporan terkait kebutuhan Al-Qur’an dan guru ngaji, sehingga distribusinya bisa lebih tepat sasaran,” jelasnya.

Menariknya, Menag mengusulkan agar UPQ juga mencetak kitab suci agama lain untuk mencerminkan semangat toleransi.

“Walaupun namanya Percetakan Al-Qur’an, percetakan ini dapat mencetak kitab suci agama lain, sejalan dengan prinsip bahwa Kementerian Agama melayani semua umat beragama,” tuturnya.

UPQ tidak hanya akan mencetak kitab suci, tetapi juga buku pelajaran, jurnal, dan berbagai produk cetak lainnya secara profesional.

Menag juga menyoroti keistimewaan mushaf fisik dibandingkan versi digital.

“Mushaf fisik memiliki kesakralan tersendiri. Membacanya membutuhkan wudu, dan mushaf tidak masuk ke tempat yang tidak suci, berbeda dengan Al-Qur’an digital yang ada di ponsel,” ungkapnya.

Baca juga:  Lima Siswa di Palopo Ditabrak Mobil Akibat Rem Blong, Satu Diantaranya Meningal Dunia

Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, menyebut pembangunan Gedung PLKI UPQ yang dimulai pada 2023 ini menelan biaya Rp239 miliar.

Kini, kapasitas cetaknya meningkat dari 250 ribu menjadi 1 juta mushaf per tahun.

“Mesin cetak kami menggunakan teknologi canggih asal Jerman, setara dengan percetakan di Madinah dan Iran. Bahkan, kami mulai mencetak mushaf Braille untuk disabilitas netra dan mushaf isyarat untuk disabilitas rungu-wicara,” jelas Kamaruddin.

Gedung PLKI UPQ juga dirancang sebagai ikon wisata religi dengan konsep GLAM (Gallery, Library, Archive, Museum).

Baca juga:  Menag Nasaruddin Dukung Program Penguatan Pendidikan dan Digitalisasi

Fasilitas modern seperti ruang diskusi, seminar, galeri mushaf, dan mini teater digital akan menjadi daya tarik tambahan.

“Kami optimis UPQ dapat menjadi sumber pendapatan Kemenag sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam mempromosikan Islam moderat di kancah internasional,” ujar Kamaruddin.

Acara ini juga dihadiri Pimpinan Baznas Achmad Sudrajat, Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, Dirjen Bimas Katolik Suparman, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, serta pejabat eselon 2 Kemenag.

Dengan peresmian ini, Gedung PLKI UPQ diharapkan mampu menjadi solusi atas tantangan literasi keagamaan di Indonesia sekaligus menjadi simbol moderasi beragama. (*)