Kabarpublic.com – Puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Kota Palopo dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala keracunan usai menyantap nasi ayam suwir yang dijual di kantin sekolah, Senin (20/10/2025).
Salah satu siswa, Fahri Finoza, mengaku mulai merasakan gejala seperti sakit perut, pusing, dan muntah-muntah sekitar satu jam setelah makan.
“Sekitar satu setengah jam setelah makan, saya dan teman-teman mulai sakit perut dan kepala. Saya juga sempat muntah saat perjalanan ke rumah sakit,” ujarnya saat ditemui di RSUD Sawerigading Palopo.
Fahri mengatakan tidak menemukan keanehan pada makanan yang dikonsumsinya.
“Sering memang saya beli nasi ayam suwir itu, rasanya juga sama seperti biasanya, cuma tadi nasinya tidak panas,” tambahnya.
Kepala SMPN 9 Palopo, Iding Nangke, membenarkan kejadian tersebut.
Ia menyebutkan makanan yang dikonsumsi siswa berasal dari salah satu kantin sekolah.
“Kejadian ini terjadi setelah siswa menyantap nasi dan ayam suwir yang dijual di kantin sekolah,” sebut Iding, kepada wartawan.
Menurut Iding, sebanyak 23 siswa mengalami gejala keracunan. Dari jumlah tersebut, 13 siswa dirawat di RSUD Sawerigading, dua orang di Puskesmas, dan delapan lainnya di RS Mujaisyah Palopo.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan untuk memeriksa sampel makanan dan memastikan penyebab pastinya,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah akan memberikan sanksi tegas kepada pengelola kantin apabila terbukti makanan yang dijual menjadi penyebab keracunan.
“Kami akan memberi sanksi tegas kepada pihak kantin jika terbukti makanan yang dijual menyebabkan murid-murid kami keracunan,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Umum RSUD Sawerigading Palopo, Rismayanti, menyampaikan bahwa seluruh pasien menunjukkan gejala serupa.
“Pasien mengalami muntah, nyeri perut, dan diare. Penanganan yang diberikan berupa terapi simptomatik dan rehidrasi cairan,” ujarnya.
“Pasien akan diobservasi terlebih dahulu. Jika kondisi membaik, akan dipulangkan, tetapi jika tidak, maka akan dirawat inap,” tambahnya.
Dinas Kesehatan Kota Palopo juga telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut.
“Teman-teman langsung mengambil sampel dari anak-anak, termasuk sampel makanannya, lalu kita kirim ke laboratorium,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Irsan Anugrah, kepada wartawan.
“Itu kita tunggu hasilnya dari laboratorium di Makassar,” lanjutnya.
Irsan menambahkan bahwa pihaknya juga telah melaporkan kejadian ini ke Kementerian Kesehatan.
“Kami sudah melaporkan ke Kementerian Kesehatan bahwa ada kasus keracunan, dan sudah dilakukan penyelidikan epidemiologi,” jelasnya. (**)







