DaerahNews

HJL ke-757 dan HPRL ke-79, Momentum Wujudkan Ekonomi Bangkit Menuju Masyarakat Tana Luwu yang Sejahtera

54
×

HJL ke-757 dan HPRL ke-79, Momentum Wujudkan Ekonomi Bangkit Menuju Masyarakat Tana Luwu yang Sejahtera

Sebarkan artikel ini
Peringatan Hari Jadi Luwu dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu. (Ist)

Kabarpublic.com – Hari Jadi ke-757 Luwu (HJL) dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-79 kembali diperingati secara sederhana di halaman Istana Kedatuan Luwu, Jalan Andi Tenripadang Nomor 1, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (23/1/2025).

Momentum bersejarah bagi masyarakat Tana Luwu ini diperingati setiap tanggal 23 Januari, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Peringatan HJL dan HPRL kali ini dihadiri Pj. Gubernur Prof. Dr. Fadjry Djufry dan sejumlah tokoh Tana Luwu hadir. Di antaranya Opu Pabbicara Kedatuan Luwu, Luhtfi A. Mutty; Pj. Bupati Luwu, Muhammad Saleh; Pj. Wali Kota Palopo, Firmanzah; Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani; Wakil Bupati Luwu Timur, M. Akbar Andi Laluasa; serta para Kepala Daerah terpilih lainnya.

Selain itu, hadir pula Pj. Bupati Kolaka Utara, Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Hasbi Syamsu Ali beserta para pengurus KKLR lainnya, Opu Cenning, Andi Masita Kampasu, serta pejabat Pemerintah Daerah se-Tana Luwu, dan Forkopimda se-Tana Luwu.

Baca juga:  Berkat CCTV Kantor Desa, Sopir Tabrak Lari yang Tewaskan Ayah dan Anak di Luwu Berhasil Diamankan

Pj. Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, mengatakan bahwa peringatan HJL ke-757 dan HPRL ke-79 memiliki dua makna yang sangat penting sebagai bentuk rasa syukur masyarakat terhadap perjuangan para pejuang di Tana Luwu dalam mengusir penjajah.

Kedua makna penting yang dimaksud Pj. Gubernur adalah yang pertama sebagai sarana untuk menyatukan tekad dan pikiran, serta yang kedua adalah untuk memperkokoh dan mempererat ikatan tali silaturahmi antarsesama rakyat atau masyarakat di Tana Luwu ini.

“Untuk itu, mewakili masyarakat, serta atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengucapkan terima kasih atas terselenggarannya kegiatan bersejarah ini,” ucap Prof. Fadjry di hadapan ratusan perwakilan dari empat daerah Tana Luwu, plus Kolaka Utara.

“Terima kasih kepada Pemda dan DPRD se-Tana Luwu, sehingga acara ini terlaksana dengan baik,” sambung Djufry, sembari mengajak masyarakat untuk menyatukan persepsi guna mendukung program pembangunan, serta mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki.

Ia juga tak lupa mengutip sebuah pepatah, “Tana Luwu, wanua mapatuo naewai alena”, yang berarti bahwa Tana Luwu adalah negeri yang mampu menghidupi dirinya sendiri. “Dengan kerja keras dan kerja Ikhlas dari kita semua, kegiatan ini dapat kita wujudkan,” imbuhnya.

Baca juga:  Agus-Win Silaturahmi dengan Tokoh Agama dan Masyarakat di Tongkonan Sangulele

Pejabat Kementerian Pertanian ini menambahkan, dengan tema ‘Sejarah Gemilang, Masa Depan Cemerlang’, peringatan kali ini dapat menjadi momentum bagi Wija To Luwu untuk mewujudkan ekonomi bangkit dan maju menuju masyarakat Tana Luwu yang lebih sejahtera.

“Dengan momentum peringatan HJL dan HPRL tahun ini, dapat menjadikan Luwu Raya ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dalam rangka untuk pemulihan ekonomi nasional menuju masyarakat Tana Luwu yang lebih maju, mandiri, dan bermartabat,” harapnya.

Sementara itu, Opu Pabbicara Kedatuan Luwu, Luthfi A. Mutty, saat menyampaikan pesan-pesan Yang Mulia Datu Luwu XL, mengatakan bahwa Kedatuan Luwu beserta perangkat adatnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari negara dan pemerintah Republik Indonesia.

“Sejak Datu Andi Djemma mendeklarasikan mendukung proklamasi kemerdekaan serta menjadikan Kedatuan Luwu dan perangkat adatnya menjadi bagian dari negara dan pemerintah, maka kedudukan Datu selaku penguasa politik dan pemerintahan, telah berakhir, dan kekuasaan itu beralih kepada pejabat pemerintahan, termasuk pejabat sipil dan militer,” jelasnya.

Baca juga:  Curi 472 Tabung Elpiji di Luwu Timur, Polisi Tangkap Dua Pelaku

Luthfi juga menitip harapan segenap Wija To Luwu, di mana harapan tersebut hingga saat ini belum terwujud, yaitu Provinsi Tana Luwu.

“Izinkan saya mengingatkan bahwa ada satu harapan segenap Wija To Luwu yang hingga kini belum terwujud, yakni terbentuknya Provinsi Tana Luwu,” terang mantan Bupati Luwu Utara dua periode ini.

Harapan itu, kata dia, sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

“Provinsi Tana Luwu menjadi beban dan utang sejarah bagi kita, generasi penerus Wija To Luwu. Semoga semangat memperjuangkan terbentuknya Provinsi Tana Luwu tetap membara di hati sanubari kita semua,” harapnya.

“Demikian pesan-pesan Yang Mulia Datu Luwu XL yang dititipkan kepada saya selaku Pabbicara Kedatuan Luwu yang mewakili beliau untuk disampaikan dalam acara peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) yang ke-757, serta Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-79,” pungkasnya. (LHr)