Kabarpublic.com – Anak-anak yang terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), mendapat dukungan psikososial sebagai upaya memulihkan kondisi mental dan emosional mereka pascabencana.
Program pendampingan ini menyasar anak-anak pengungsi yang saat ini tinggal di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Cupak Tangah, yang menjadi salah satu titik pengungsian utama.
Sebanyak 171 anak tercatat mengungsi di fasilitas tersebut. Secara keseluruhan, pos pengungsian menampung 481 kepala keluarga atau 1.973 jiwa.
Selain anak-anak, kelompok rentan lainnya juga terdata di lokasi, antara lain lansia sebanyak 71 orang, balita 36 orang, ibu hamil 6 orang, serta penyintas disabilitas sebanyak 1 orang.
Para pengungsi menempati ruang-ruang kelas di SDN sebagai tempat perlindungan sementara.
Dukungan psikososial diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan Save the Children Indonesia dan Universitas Negeri Padang, Sabtu (6/12).
Program ini dirancang untuk membantu anak-anak kembali merasa aman, bersemangat, dan mampu fokus menatap aktivitas belajar setelah melalui situasi darurat.
Pendampingan dilakukan dengan pendekatan menyenangkan melalui permainan, interaksi, serta aktivitas kreatif.
Sejumlah fasilitator hadir mengajak anak-anak terlibat dalam kegiatan yang membangun kembali rasa percaya diri dan keceriaan mereka.
Selain bermain, anak-anak juga mendapatkan edukasi mengenai ruang digital dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Beberapa orang tua turut mendampingi selama kegiatan berlangsung. Suasana terlihat hangat dan penuh interaksi positif antara anak, fasilitator, dan pendamping.
Program dukungan psikososial ini tidak hanya menyentuh penyintas di SDN 02 Cupak Tangah, tetapi juga direncanakan menyasar tiga titik pengungsian lainnya di Kota Padang.
Harapannya, lebih banyak anak terdampak bencana dapat memperoleh pendampingan untuk memulihkan kondisi psikologis mereka serta tetap memiliki ruang belajar yang aman dan menyenangkan. (**)







