Kabarpublic.com – Sebanyak 4,1 ton bantuan berhasil didistribusikan melalui jalur udara ke tiga wilayah terdampak banjir dan longsor di Provinsi Sumatra Barat, Selasa (2/12).
Pengiriman udara menjadi solusi utama mengingat sejumlah titik masih terisolir akibat kerusakan akses jalan.
Hingga pukul 15.00 WIB, helikopter milik BNPB, Basarnas, dan TNI mengirimkan bantuan menuju Kabupaten Pasaman Barat, Agam, dan Pesisir Selatan.
Kabupaten Agam menerima porsi terbesar dengan distribusi ke Palembayan sebanyak 2,7 ton dan Malalak 535 kg.
Sementara itu, bantuan menuju Talamau, Pasaman Barat mencapai 650 kg, serta Muaro Aia, Pesisir Selatan sebanyak 215 kg.
Bantuan yang diangkut terdiri atas berbagai kebutuhan pangan dan nonpangan.
Bantuan pangan meliputi beras, minyak goreng, gula, makanan bayi, air mineral, mi instan, paket lauk pauk, dan sejumlah bahan pokok lainnya.
Adapun bantuan nonpangan mencakup popok bayi, pembalut, perlengkapan mandi, tikar, selimut, handuk, hingga pakaian bayi.
Setiap helikopter memiliki kapasitas angkut berbeda, di antaranya helikopter TNI AU dengan kapasitas hingga 2 ton, helikopter Basarnas 350 kg, serta helikopter BNPB 150 kg.
BNPB juga mengidentifikasi sejumlah wilayah yang masih terisolir, seperti di Kota Padang, Padang Pariaman, dan Kabupaten Agam.
Sejumlah alat berat, termasuk ekskavator, telah dikerahkan untuk membuka akses jalan, meski kebutuhan alat tambahan masih mendesak agar distribusi bantuan dapat berjalan lebih optimal dan mobilitas masyarakat segera pulih.
Hingga sore hari, proses pendistribusian bantuan melalui udara masih terus dilakukan, terutama ke titik-titik yang sulit dijangkau seperti di Kabupaten Agam dan Pasaman Barat.
Berdasarkan laporan BPBD Provinsi Sumbar per Selasa (2/12) pukul 16.00 WIB, jumlah pengungsi terbesar berada di Kabupaten Pesisir Selatan mencapai 83.463 jiwa.
Sementara pengungsian lainnya tercatat di Kabupaten Agam sebanyak 6.320 jiwa, Kota Padang 4.456 jiwa, Solok 3.133 jiwa, dan Pasaman Barat 2.607 jiwa. (Sumber : https://bnpb.go.id/)







