Kabarpublic.com – Pemerintah Arab Saudi memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas profesionalisme dan pendekatan humanis dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Pengakuan ini disampaikan langsung oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah, saat bertemu dengan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar di Jeddah pada akhir pekan lalu.
“Kami mendapatkan apresiasi dari Kerajaan Arab Saudi. Menurut mereka, Indonesia kalau memikirkan sesuatu bukan hanya untuk jemaahnya sendiri, tetapi juga untuk kemaslahatan umum bagi seluruh dunia. Indonesia juga dinilai mampu mempromosikan konsep haji yang humanis,” ungkap Menag Nasaruddin setibanya di Bandara Soekarno-Hatta usai kunjungannya ke Arab Saudi, Kamis (16/1/2025).
Menurut Menag, konsep haji yang humanis adalah haji yang memberikan kepuasan batin kepada jemaah, di mana pengalaman beribadah di Tanah Suci menjadi momen penuh kedamaian dan kesejukan.
“Jadi kita bukan memamerkan kekecewaan, tetapi justru menampilkan kedamaian dan kesejukan. Itulah yang diapresiasi, karena Indonesia dinilai sangat memperhatikan kemaslahatan,” ujarnya.
Selain pendekatan humanis, profesionalisme Indonesia dalam pengelolaan haji juga mendapat sorotan positif dari Pemerintah Arab Saudi.
Menurut Menag, apresiasi tersebut diberikan karena Indonesia mampu secara langsung mengevaluasi dan memperbaiki aspek-aspek teknis dalam penyelenggaraan haji di Jeddah, Makkah, dan Madinah.
“Alhamdulillah, kita dinilai sangat profesional. Karena kita langsung turun ke lapangan, melihat apa yang perlu diperbaiki, membahasnya, dan semua itu berbuah hasil yang positif,” jelasnya.
Menag Nasaruddin menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan haji yang penuh dengan kedamaian, keamanan, dan kenyamanan.
Ia menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menekankan pentingnya pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
“Saya meminta komitmen ini dimiliki oleh semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji. Saya optimis penyelenggaraan haji tahun ini akan sukses,” ujarnya.
Menag juga mengajak seluruh jajarannya untuk memberikan pelayanan dengan sepenuh hati.
“Ini adalah penyelenggaraan haji terakhir yang akan dikelola Kementerian Agama, sehingga kita ingin husnul khotimah. Kita ingin menciptakan senyuman bagi para jemaah haji Indonesia,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa ada tiga momen senyum yang diharapkan tercipta bagi jemaah haji Indonesia. Pertama, senyuman karena adanya penurunan biaya haji yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kedua, senyum akan muncul saat mereka tiba di Tanah Suci dan merasakan pelayanan terbaik dari kita semua,” katanya.
Senyum ketiga, lanjut Menag, akan hadir ketika para jemaah pulang ke tanah air sebagai haji yang mabrur.
“Manasik haji harus kita perhatikan dengan baik agar para jemaah mendapatkan pengalaman spiritual yang bermakna. Kita ingin menciptakan senyuman ini,” tuturnya. (**)