Kabarpublic.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia resmi melantik dua calon anggota pengganti antarwaktu (PAW) Komisioner KPU Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Jumat (26/9/2025) pagi.
Pelantikan dilakukan secara daring dari Kantor KPU Sulawesi Selatan di Makassar.
Kedua komisioner yang dilantik, Muhammad Adnan Husain dan Nurmaningsi, akan mengisi kekosongan kursi di KPU Palopo hingga berakhirnya masa jabatan periode 2023–2028.
Dengan pelantikan ini, KPU Palopo diharapkan dapat memperkuat kinerja penyelenggaraan pemilu dan memperkuat demokrasi di Kota Idaman.
Muhammad Adnan Husain merupakan jurnalis senior dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia media.
Lulusan Akuntansi Universitas Hasanuddin tahun 1996 ini pernah bekerja di sejumlah media besar, termasuk Fajar Group dan Tempo. Saat ini, Adnan menjabat sebagai pimpinan redaksi Koran Seruya di Luwu Raya.
“Alhamdulillah, saya berterima kasih dan siap menjalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab,” kata Adnan.
Sementara itu, Nurmaningsi adalah alumni STAIN Palopo 2009 dengan pengalaman panjang di pengawasan pemilu.
Ia pernah menjabat Ketua PPS pada 2018 dan Panwascam Telluwanua sejak 2023 hingga PSU Pilkada Palopo 2025.
Selain itu, ia aktif di organisasi kepemudaan KOPRI PMII.
“Pengalaman saya di pengawasan pemilu saya harap dapat memberikan kontribusi maksimal di KPU,” ujarnya.
Meski terdapat tiga kursi kosong di KPU Palopo, hanya dua yang terisi setelah pelantikan. Satu kursi lainnya masih menunggu keputusan KPU RI.
Ketua KPU Sulsel, Hasbullah, menjelaskan hal ini terjadi karena salah satu calon PAW mengundurkan diri.
“Masih menunggu arahan pimpinan untuk klarifikasi PAW berikutnya, karena sebelumnya ada tiga calon yang diklarifikasi, namun satu mengundurkan diri,” jelas Hasbullah, Kamis (25/9/2025).
Saat ini, KPU Palopo memiliki empat komisioner aktif: Hary Zulficar, Iswandi Ismail, serta dua PAW yang baru dilantik, Muhammad Adnan Husain dan Nurmaningsi.
Dengan kehadiran wajah baru ini, KPU Palopo diharapkan semakin siap menghadapi dinamika penyelenggaraan pemilu yang semakin kompleks.
Masyarakat pun menaruh harapan agar proses demokrasi di Palopo berjalan transparan, kredibel, dan berintegritas. (**)