Kabarpublic.com – Kabar gembira datang dari Kementerian Agama bagi para santri pondok pesantren.
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) pada Sekretariat Jenderal Kementerian Agama, Ruchman Basori, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai program beasiswa, termasuk bagi para santri penghafal Al-Qur’an.
Hal ini disampaikan Ruchman Basori dalam acara Sosialisasi Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Jombang.
Ia mengunjungi dua lokasi, yakni PP. Muhajirin III Bahrul Ulum dan PP. Al Mubtadien Bahrul Ulum, yang diasuh oleh Nyai Hj. Maslahatul ‘Ammah.
Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), yang merupakan kolaborasi antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan Kementerian Agama, telah berjalan sejak tahun 2022.
Beasiswa ini mencakup berbagai kategori, antara lain beasiswa umum, beasiswa prestasi, beasiswa target, serta Bantuan Penyelesaian Pendidikan (BPP) untuk jenjang S3.
Beasiswa untuk Santri Penghafal Al-Qur’an
Dalam kesempatan tersebut, Ruchman menekankan pentingnya pendidikan unggul bagi para santri sebagai calon pemimpin bangsa.
Ia menjelaskan bahwa santri dapat mengakses beasiswa S1 melalui jalur umum, jalur prestasi, serta jalur beasiswa target yang mencakup Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
Menanggapi pertanyaan mengenai beasiswa bagi santri penghafal Al-Qur’an, Ruchman menjelaskan bahwa santri dengan hafalan minimal 10 juz dapat mendaftar untuk beasiswa S1 jalur prestasi.
Ia pun memberikan motivasi agar para santri mempersiapkan diri dengan baik, termasuk dalam aspek TOEFL IPT, kemampuan akademik, daya tahan, serta daya juang agar dapat lolos seleksi BIB Kemenag.
“Para santri lulusan Madrasah Aliyah, Mu’adalah Pesantren, atau Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Tingkat Ulya dapat melanjutkan studi ke jenjang S1 dengan BIB Kemenag,” tambahnya.
Apresiasi dari Pengasuh Pesantren
KH. Abdul Latif Malik, Lc., selaku Pengasuh PP Al Muhajirin III sekaligus Kepala Madrasah Aliyah Bahrul Ulum, menyambut baik program beasiswa ini.
Ia menegaskan bahwa peluang sudah tersedia, sehingga para santri harus bersemangat dalam mempersiapkan diri untuk seleksi.
“Saat ini sudah ada beberapa santri yang diterima di Universitas Indonesia dengan LoA di tangan, tinggal mengikuti tes seleksi BIB Kemenag,” ungkap Gus Latif.
Sementara itu, Nyai Hj. Maslahatul ‘Ammah, Pengasuh PP Al Mubtadien Bahrul Ulum, juga mengapresiasi inisiatif Kemenag dalam memberikan sosialisasi beasiswa kepada santri.
Menurutnya, kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik agar santri dapat bersaing di dunia akademik.
“Saat saya kuliah S1, belum banyak beasiswa seperti sekarang. Saat ini banyak kesempatan yang ditawarkan, tergantung bagaimana para santri memanfaatkannya untuk studi di perguruan tinggi terbaik, baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya. (*)