DaerahNewsPilihan Editor

Hasil Otopsi Kerangka Manusia, Tim forensik Polda Sulsel Ungkap Adanya Indikasi Kekerasan

73
×

Hasil Otopsi Kerangka Manusia, Tim forensik Polda Sulsel Ungkap Adanya Indikasi Kekerasan

Sebarkan artikel ini
Evakuasi dan identifikasi kerangka mayat di batas Palopo-Toraja. (Ist)

Kabarpublic.com – Tim forensik Polda Sulawesi Selatan telah melakukan proses otopsi dan identifikasi terhadap kerangka manusia yang ditemukan di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.

Proses otopsi ini dipimpin oleh dr. Denny Matius, M.Kes, Sp.F, seorang ahli forensik dari Polda Sulsel.

Menurutnya, permintaan otopsi datang dari penyidik Polres Kota Palopo guna mengungkap identitas korban serta penyebab kematian.

“Kami telah melakukan proses otopsi sekaligus identifikasi terhadap kerangka yang ditemukan. Prosesnya berjalan lancar,” ujar dr. Denny kepada media, Jumat (14/2/2025).

Baca juga:  Sukseskan Pilkada Serentak 2024, KPU dan Polda Sulsel Tandatangani Perjanjian Kerjasama

Dr. Denny menjelaskan, proses identifikasi kerangka membutuhkan waktu, terutama untuk memastikan identitas individu yang bersangkutan.

Saat ini, tim forensik telah mengambil beberapa data medis yang akan dicocokkan dengan data keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga.

Salah satu langkah utama dalam identifikasi adalah pemeriksaan DNA. Sampel DNA dari kerangka tersebut sudah diambil dan akan dikirim ke Pusat DNA Mabes Polri untuk analisis lebih lanjut.

“Proses ini memakan waktu cukup lama, tetapi sangat penting untuk memastikan identitas korban,” jelasnya.

Baca juga:  Gerebek Sabung Ayam di Toraja Utara, Polisi Amankan 37 Orang dan Uang Tunai Puluhan Juta

Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya tanda kekerasan, dr. Denny mengungkapkan timnya menemukan beberapa indikasi yang mengarah ke dugaan tersebut.

Namun, kepastian mengenai penyebab kematian masih harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium di Makassar.

“Dari kondisi jenazah, yang tersisa hanya kerangka. Diperkirakan sudah berada di lokasi lebih dari enam bulan, bahkan mungkin setahun,” katanya.

Pihaknya menegaskan bahwa saat ini prioritas utama adalah mengidentifikasi korban sebelum menentukan penyebab kematian.

“Kami terus melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari sebab kematian. Namun, yang paling mendesak saat ini adalah memastikan identitas kerangka ini,” tutupnya. (*)

Baca juga:  Polda Sulsel Amankan 2 Kg Sabu, Dua Pelaku Ditangkap