Kabarpublic.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan 88 kasus cacar monyet terbaru di Indonesia.
Di DKI Jakarta, ada 59 orang yang terinfeksi, di Banten 9 orang, di Jawa Timur 3 orang, di Yogyakarta 3 orang, dan di Kepulauan Riau 1 orang.
Sebagai langkah pencegahan, telah melakukan pemantauan di semua fasilitas kesehatan, menetapkan 12 laboratorium rujukan nasional untuk pemeriksaan cacar monyet, serta melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).
Untuk pengobatan, Kemenkes telah menyiapkan terapi simptomatis. Pasien dengan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan puskesmas, sementara pasien dengan gejala berat harus dirawat di rumah sakit.
Asal-Usul Wabah Cacar Monyet di Dunia
Penyakit monkeypox pertama kali ditemukan tahun 1958 dalam pemeriksaan monyet di laboratorium Denmark.
Kasus pada manusia pertama kali diidentifikasi pada seorang anak di Republik Demokratik Kongo tahun 1970.
Penyebab cacar monyet adalah virus monkeypox, anggota genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.
Pada manusia, gejalanya seperti demam,ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening, serta dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Baru-baru ini beberapa negara seperti Inggris, Spanyol, dan Portugal telah melaporkan adanya kasus cacar monyet yang terjadi sejak awal Mei 2022.
Negara-negara lain juga melaporkan wabah cacar monyet, yaitu Prancis, Jerman, Italia, Belgia, dan Australia. Satu kasus cacar monyet setidaknya telah terkonfirmasi di setiap negara tersebut.
Wabah cacar monyet yang telah dilaporkan ditemukan di dua belas negara, berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bisa saja meluas ke negara-negara lainnya jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Meskipun penyakit ini dapat sembuh sendiri, WHO mencatat rasio kematian tetap ada sekitar 3-6 persen.
Apakah Cacar Monyet di Indonesia Kini Tengah Menyebar?
Cacar monyet di Indonesia memang masih ada, tetapi belum ada indikasi bahwa penyakit ini menyebar secara luas atau mengalami lonjakan kasus besar-besaran.
Kasus-kasus yang dilaporkan umumnya terkonsentrasi di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau.
Kementerian Kesehatan telah mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti pemantauan di fasilitas kesehatan dan pemeriksaan laboratorium untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Penyebaran cacar monyet di Indonesia tetap diawasi dengan ketat oleh otoritas kesehatan, dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada serta mematuhi protokol kesehatan.
Pergi ke Luar Negeri? Lakukan Pencegahan Cacar Monyet
Dilansir dari laman Klikdokter, Dr. Devia Irine Putri mengatakan, meskipun wabah penyakit cacar monyet belum terjadi di Indonesia, Anda tetap perlu waspada dengan melakukan pencegahan yang tepat.
Menurut dr. Devia, pencegahan berikut ini juga bisa diterapkan jika Anda ingin bepergian ke negara yang terjangkit virus monkeypox. Cara mencegah cacar monyet yang bisa dilakukan antara lain:
Tidak berkontak dengan hewan yang dicurigai sakit atau meninggal karena virus cacar monyet.
Menghindari kontak dengan kandang hewan yang sakit atau peralatan yang berhubungan dengan hewan.
Menghindari kontak dengan hewan liar, termasuk mengonsumsi daging hewan liar.
Jika ada yang sakit, segera isolasi agar tidak menularkan ke orang lain.
Jaga kebersihan selalu, salah satunya dengan mencuci tangan pakai sabun.
Menggunakan APD apabila merawat orang yang sakit.
“Beberapa penelitian menyebutkan, vaksinasi cacar (smallpox) bisa digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap cacar monyet,” ucap dr. Devia.
“Vaksin khusus monkeypox telah dikembangkan sejak tahun 2019, namun ketersediaan secara global masih terbatas,” tambahnya.
Kalau Anda ingin bepergian ke negara yang sedang mengalami wabah cacar monyet, amat disarankan untuk mendapatkan vaksin smallpox demi memproteksi diri di sana.
