Kabarpublic.com – Seorang warga Dusun Beringin, Desa Pompengan Utara, Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, dilaporkan hilang saat beraktivitas di area tambak ikan pada Sabtu (29/11/2025) lalu.
Korban diketahui bernama Herman (50), yang setiap pagi rutin menggembala sapi dan memasang pukat di empang miliknya.
Kepala Desa Pompengan Utara, Nuryadi Lakis, mengatakan informasi hilangnya Herman baru diterima pemerintah desa pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 02.30 Wita.
Sebelumnya, korban tidak kembali ke rumah hingga siang hari, sehingga keluarga mulai khawatir.
“Keponakan korban sempat mencari ke empang, tetapi tidak menemukan yang bersangkutan. Sore hari kakak korban kemudian menyusul untuk memastikan keberadaan adiknya,” kata Nuryadi kepada wartawan.
Setibanya di lokasi empang, sang kakak menemukan sejumlah barang milik Herman, seperti telepon genggam, pukat, dan jala yang masih berada di dalam karung dan belum sempat dipasang. Temuan ini membuat keluarga makin cemas.
“Kakak korban kemudian menunggu hingga malam, namun Herman tak kunjung muncul. Pada pukul 22.00 Wita, ia melaporkan hal tersebut kepada keluarga dan aparat desa,” ujarnya.
Tak lama setelah laporan diterima, warga bersama keluarga dan aparat desa langsung melakukan pencarian.
Namun peristiwa mengejutkan terjadi saat proses pencarian berlangsung. Dua anggota keluarga korban tiba-tiba diserang seekor buaya di dalam empang.
“Pada pukul 22.40 Wita, dua orang dari keluarga korban diserang buaya saat proses pencarian. Beruntung keduanya berhasil dievakuasi dan dilarikan ke puskesmas dalam kondisi selamat,” jelas Nuryadi.
Hingga saat ini pencarian terhadap Herman masih berlanjut. Sejumlah petugas dari Pos SAR Basarnas Palopo, Damkar Palopo, TNI, Polri, aparat desa, serta warga setempat terus menyisir area tambak yang diketahui merupakan habitat buaya.
“Upaya pencarian terus dilakukan dengan menyisir seluruh kawasan empang,” kata Nuryadi.
Ia juga mengimbau warga agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di area tambak atau lokasi yang dikenal sebagai habitat satwa liar, terutama buaya.
“Kami berharap warga lebih waspada, terutama di lokasi rawan satwa liar seperti buaya,” tegasnya. (**)







