Kabarpublic.com – Setelah delapan bulan berlalu, Aliansi Pemuda dan Masyarakat Battang Barat (APMBB) kembali turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Palopo, Jumat (9/5/2025).
Aksi ini merupakan bentuk protes atas janji Pemerintah Kota Palopo yang dinilai belum juga direalisasikan, khususnya terkait penyediaan jaringan internet di wilayah Battang Barat, Kecamatan Wara Barat.
APMBB sebelumnya telah menggelar aksi serupa pada 11 September 2024 lalu. Saat itu, mereka menuntut pengadaan jaringan internet untuk masyarakat Battang Barat.
Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berjanji akan membangun menara Base Transceiver Station (BTS) agar layanan internet bisa segera diakses oleh warga.
Janji itu disebut akan direalisasikan paling lambat Januari 2025.
Namun, hingga awal Mei 2025, akses internet yang dijanjikan belum juga tersedia. Hal ini memicu kekecewaan dan kemarahan warga, yang kemudian memutuskan kembali menggelar unjuk rasa.
“Pada aksi yang kami lakukan tahun lalu, Pemerintah Kota Palopo berjanji masyarakat Battang Barat dapat menggunakan jaringan internet pada Januari 2025. Tapi sampai saat ini belum ada (jaringan internet), jadi kami melakukan aksi ini sebagai bentuk protes dan kekecewaan kami terhadap janji yang belum ditepati tersebut,” ujar Renaldi Usman, Jenderal Lapangan APMBB.
Dalam aksi kali ini, demonstran membawa sejumlah tuntutan, di antaranya mendesak pencopotan Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Dinas Kominfo Kota Palopo, serta menolak keberadaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di wilayah Battang Barat.
Aksi sempat memanas saat demonstran melakukan pembakaran ban bekas dan saling dorong dengan aparat keamanan yang berjaga.
Insiden tersebut menyebabkan Wakil Jenderal Lapangan APMBB mengalami luka pada tangan kanan akibat terjepit pagar kantor Wali Kota.
“Yang sangat kami kecewakan hari ini adalah aksi aparat keamanan menutup paksa pagar dan mengakibatkan tangan kawan kami terjepit,” lanjut Renaldi.
Setelah melakukan orasi selama beberapa jam, Kepala Dinas Kominfo akhirnya menemui para demonstran dan membuka ruang audiensi.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Kominfo kembali berjanji bahwa jaringan internet di Battang Barat akan segera difungsikan dalam waktu dekat.
Meskipun demikian, APMBB memberikan ultimatum. Jika dalam waktu sepekan sejak aksi berlangsung jaringan internet belum dapat diakses oleh masyarakat, mereka mengancam akan menutup akses jalan utama yang menghubungkan Palopo dan Toraja. (**)