DaerahNewsPilihan Editor

Tiga Bulan Jembatan Ambruk, Warga Harus Menyeberang di Jembatan Rawan Roboh

61
×

Tiga Bulan Jembatan Ambruk, Warga Harus Menyeberang di Jembatan Rawan Roboh

Sebarkan artikel ini
Kondisi jembatan penghubung Kelurahan Mancani dan Kelurahan Batu Walenrang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo.

Kabarpublic.com – Sudah tiga bulan lamanya jembatan penghubung Kelurahan Mancani dan Kelurahan Batu Walenrang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, ambruk namun hingga kini belum ada penanganan dari pemerintah.

Jembatan tersebut ambruk pada 25 Mei 2025. Padahal, keberadaannya sangat vital sebagai akses utama warga yang beraktivitas ke kebun, sekaligus jalur sehari-hari para siswa sekolah dasar di wilayah tersebut.

Pantauan di lokasi, hingga saat ini jembatan masih dibiarkan tanpa perbaikan. Warga setempat terpaksa membuat jembatan alternatif dari bambu.

Baca juga:  Hari Pers Nasional 2025, Anggota DPRD Palopo Sadam Apresiasi Insan Pers

Namun, jembatan darurat itu hanya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua, serta sangat rawan roboh sewaktu-waktu.

Lurah Mancani, Abdul Kadir, membenarkan bahwa pihaknya sudah menindaklanjuti laporan terkait jembatan yang ambruk tersebut.

“Selaku pemerintah setempat tentunya sudah menyampaikan kondisi jembatan yang ambruk kepada Dinas PU Kota Palopo,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (25/9/2025).

Menurutnya, jembatan itu juga telah ditinjau langsung oleh Dinas PUTR Palopo bersama anggota DPRD pasca kejadian ambruknya jembatan tersebut.

Baca juga:  Tuai Sorotan, Komisi C DPRD Palopo RDP Bersama PT BMS Bahas Penampungan Kokas di Tanjung Ringgit

“Jembatan itu sudah ditinjau oleh Dinas PUTR Palopo dan anggota DPRD Palopo pada saat ambruknya. Bahkan, dalam reses beberapa waktu lalu juga sudah kita sampaikan,” tambahnya.

Sementara itu, Ramli, salah satu warga Mancani, berharap agar pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut.

“Kita harap pemerintah segera melakukan perbaikan terhadap jembatan itu. Karena jembatan ini penghubung antar-kelurahan, juga akses utama anak-anak sekolah dan warga yang bekerja atau berkebun,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kondisi jembatan darurat dari bambu saat ini cukup mengkhawatirkan.

Baca juga:  Peringatan Hari Jadi ke-66 Luwu, Gubernur Sulsel Janjikan Sejumlah Proyek Strategis

“Kalau ada warga atau anak sekolah melintas, kita takut jembatan kecil itu tiba-tiba roboh,” ujarnya.