Kabarpublic.com – Reses anggota DPRD Palopo pada masa persidangan II tahun 2024-2025 di Kecamatan Wara, Senin (17/2).
Dalam reses tersebut diwarnai dengan keluhan serius dari Lurah Pajalesang terkait hilangnya alat pertanian combine harvester yang diduga dijual secara tidak sah.
Selain itu, persoalan banjir yang semakin parah di Kota Palopo juga menjadi sorotan utama dalam pertemuan ini.
Lurah Pajalesang, Iwan Opcel, mengungkapkan bahwa combine harvester yang sebelumnya merupakan aset Dinas Pertanian telah menghilang tanpa kejelasan.
Meskipun pihaknya telah berulang kali meminta keterangan dari pihak teknis, tidak ada jawaban pasti mengenai keberadaan alat tersebut.
“Kami ingin tahu ke mana perginya combine ini, karena petani kami masih sangat membutuhkannya. Masyarakat pun bertanya kepada kami, dan informasi yang beredar menyebutkan bahwa alat ini diduga telah dijual,” ujar Iwan.
Menanggapi hal ini, perwakilan Dinas Pertanian, Ikbal, berjanji akan menelusuri keberadaan combine harvester tersebut.
Ia menduga alat tersebut masih ada dan berada di salah satu kelompok tani penerima bantuan, namun ia mengakui adanya miskomunikasi yang menyebabkan polemik ini muncul.
Selain persoalan hilangnya alat pertanian, reses ini juga menyoroti masalah banjir yang semakin mengkhawatirkan di Kota Palopo.
Wakil Ketua II DPRD Palopo, Alfri Jamil, menegaskan bahwa penanganan banjir harus menjadi prioritas.
Setiap kali hujan turun, sejumlah wilayah di kota ini mengalami genangan yang cukup parah.
“Kami akan menggandeng pihak teknis untuk merumuskan formulasi dalam menangani banjir. Palopo ini menerima aliran air dari hulu, sehingga diperlukan langkah strategis untuk mengendalikan dampaknya,” ujar Alfri Jamil.
Selain membahas permasalahan tersebut, reses ini juga mengevaluasi program yang telah berjalan di tahun sebelumnya serta penggunaan anggaran.
Disampaikan dalam pertemuan ini bahwa tahun ini terjadi pemangkasan anggaran sekitar 50 persen, yang kemudian dialihkan ke program makanan bergizi gratis.
Anggota DPRD Rustam Taruk turut menyoroti pentingnya evaluasi sistem drainase kota serta perencanaan infrastruktur yang lebih baik guna mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Reses ini dihadiri oleh tujuh anggota DPRD dari Dapil 1, termasuk Alfri Jamil, Rustam Taruk, Aldi Rivaldy Somalinggi, Chandra Ishak, Awaluddin Saruman, Hj. Ely Niang, dan Hj. Anita Octaviani Andi Leluasa.
Turut hadir pula Camat Wara, Saling, serta lurah dari berbagai kelurahan seperti Ammasangan, Boting, Dange Rekko, Lagaligo, Pajelesang, dan Tompotikka (**)