Kabarpublic.com – Perdana Menteri baru Belanda, Dick Schoof, telah melarang mengunakan ponsel dan perangkat mobile lainnya dalam pertemuan mingguan kabinetnya.
Hal itu dilakukan dalam upaya mengurangi risiko penyadapan digital oleh mata-mata asing.
“Ancaman spionase bersifat abadi. Perangkat elektronika seperti telepon dan iPad adalah mikrofon kecil, dan negara-negara lain tertarik dengan proses pengambilan keputusan negara kita. Saya ingin mencegah hal itu terjadi. Ini adalah langkah sederhana semua ponsel disimpan di tempat aman,” kata Schoof, mantan kepala badan intelijen nasional, kepada wartawan, Jumat (23/8).
Di bawah pendahulu Schoof, Mark Rutte, ponsel tidak dilarang dalam rapat kabinet.
Namun setelah pemilu umum pada November lalu yang dimenangkan oleh Partai Kebebasan radikal kanan yang dipimpin Geert Wilders, Schoof, yang pemerintah teknokratiknya mulai berkuasa Juli lalu, mengambil pendekatan berbeda berdasarkan pengalamannya di komunitas intelijen.
“Mungkin saya memiliki sedikit lebih banyak pengalaman dengan hal semacam itu,” katanya.
“Jadi bagi saya, itu adalah langkah yang sepenuhnya alami. Dan saya menemukan bahwa semua anggota kabinet langsung setuju.” sambungnya.
Erik Akerboom, kepala Dinas Intelijen dan Keamanan Umum saat ini yang pernah dipimpin oleh Schoof, tahun lalu memperingatkan tentang spionase, termasuk oleh China, yang menargetkan Belanda, khususnya di sektor teknologi tinggi.
“Kami melihat bahwa setiap hari mereka mencoba mencuri itu dari Belanda,” kata Akerboom kepada The Associated Press.
Pemerintahan Schoof sedang mengadakan serangkaian pertemuan untuk menyusun cetak biru kebijakan yang akan diumumkan bulan depan. (**)