DaerahNewsPilihan Editor

Pemkab Luwu Usulkan Pendirian Sekolah Rakyat, Wujudkan Pemerataan Pendidikan

5
×

Pemkab Luwu Usulkan Pendirian Sekolah Rakyat, Wujudkan Pemerataan Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Sekolah Rakyat. (Ilustrasi)

Kabarpublic.com – Pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mengusulkan pendirian Sekolah Rakyat (SR) sebagai program prioritas untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, khususnya yang tinggal di wilayah terpencil dan terisolasi.

Program ini dirancang sebagai solusi alternatif untuk menjangkau anak-anak usia sekolah yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan formal akibat kendala geografis, ekonomi, dan sosial.

Inisiatif ini juga sejalan dengan visi pemerataan pendidikan yang digagas oleh pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Andi Palanggi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan rencana pembangunan Sekolah Rakyat ke pemerintah pusat, dengan lokasi utama yang diusulkan berada di Kecamatan Bua.

Baca juga:  Kemenag Distribusikan Kurma Hibah dari Arab Saudi Menjelang Ramadan

“Untuk Sekolah Rakyat, kami sudah ajukan lokasi di Labokke, Desa Puty, Kecamatan Bua. Kami tinggal menunggu tim dari Kementerian PUPR dan Kementerian Sosial untuk melakukan pengukuran dan peninjauan langsung ke lokasi,” jelas Andi kepada media, Selasa (24/6/2025).

Pemerintah daerah telah menyiapkan lahan seluas 5 hektare sebagai pusat pengembangan kawasan pendidikan terpadu.

Kawasan ini akan dilengkapi dengan ruang kelas, area praktik keterampilan, perpustakaan rakyat, ruang terbuka hijau, serta fasilitas pendukung lainnya.

“Lokasinya sangat strategis, dekat dengan Bandara Bua, Markas Brimob, dan pusat layanan lainnya. Ini akan mempermudah mobilisasi dan pengawasan,” tambahnya.

Sekolah Rakyat akan ditujukan khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial.

Baca juga:  Warga Luwu Dzikir Bersama di Kediaman Patahudding di Kamanre

Siswa yang diterima akan mendapatkan pendidikan secara gratis, termasuk kebutuhan tempat tinggal dan konsumsi.

“Sekolah Rakyat ini diperuntukkan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Orang tua siswa yang masuk DTKS bisa menyekolahkan anaknya tanpa dipungut biaya apa pun,” jelas Andi.

Lebih dari sekadar sekolah formal, Sekolah Rakyat dirancang sebagai lembaga pendidikan berasrama (boarding school) yang mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Fasilitas yang akan disediakan meliputi mess untuk siswa dan guru, aula serbaguna, ruang makan, serta sarana olahraga.

Tak hanya fokus pada akademik, Sekolah Rakyat juga akan memberikan pelatihan keterampilan praktis, mulai dari bidang pertanian, peternakan, teknologi informasi, hingga kewirausahaan. Kurikulum keterampilan ini akan disesuaikan dengan potensi lokal Kabupaten Luwu.

Baca juga:  Basarnas Cari Nelayan yang Hilang saat Melaut di Perairan Bira Bulukumba

“Harapannya, lulusan Sekolah Rakyat tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga siap mandiri dan mampu berkontribusi di masyarakat,” ungkap Andi.

Menurutnya, proses pengusulan program ini telah dilakukan sejak dua bulan lalu. Saat ini, pihaknya tengah menunggu verifikasi teknis dari kementerian terkait untuk memulai pembangunan.

“Kendalanya sejauh ini tidak ada. Kami tinggal memperkuat koordinasi dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Sosial agar program ini segera terealisasi. Semoga bisa mulai dibangun tahun ini,” tutupnya (**)