KABARPUBLIC.COM – Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIX Makassar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Laode Muhammad Aksa, M.Hum., mengunjungi makam Andi Patiware yang terletak di kompleks makam Datuk Pattimang, Jumat (14/6/2024).
Kunjungan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar, Laode Muhammad Aksa, ini adalah untuk melihat langsung kondisi makam Andi Patiware pasca-terkena dampak banjir di beberapa wilayah yang ada di kecamatan Malangke yang terjadi belum lama ini.
“Kami hadir untuk melihat langsung kondisi makam di sini pasca-banjir kemarin. Nah, kehadiran kami ini dalam rangka untuk menjaga, memelihara, merawat dan mengamankan segala warisan budaya dan sejarah yang ada di sini. Salah satunya adalah makam ini,” jelas Aksa.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mengamankan segala warisan budaya di kompleks makam tersebut.
Ia juga mengatakan, tanggung jawab pelestarian cagar budaya adalah tanggung jawab bersama, baik bidang kebudayaan, pariwisata, serta masyarakat itu sendiri.
“Yang ingin kita selamatkan adalah makam yang ada di sini. Jadi, sekali lagi kami fokus makamnya saja. Maka dari itu, kami meminta makam ini harus terus dirawat keasliannya. Yang kita lindungi adalah makamnya saja, karena yang bersejarah di sini adalah makamnya,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Aksa juga mengapresiasi masyarakat setempat yang telah melakukan upaya dan langkah-langkah antipasi dengan membuat jaringan air yang dilakukan secara swadaya serta bergotong-royong guna mencegah terjadinya genangan air yang lebih parah lagi.
“Penanganan yang dilakukan warga ini sudah sangat bagus. Nah, kami tinggal mencari solusi, ke depannya seperti apa, tentu dengan melibatkan para ahli. Membuat jaringan air sebuah langkah yang sangat baik, karena tak lagi membuat air tergenang di sekitaran makam,” jelasnya.
Sementara itu, Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu Utara, Detris, yang ikut mendampingi Kepala BPK Wilayah XIX, mengatakan bahwa kunjungan Kepala BPK ke makam Andi Patiware adalah respon cepat BPK terhadap hasil asesment yang dilakukan.
“Kunjungan Pak Kepala Balai Pelestarian Budaya ke sini adalah untuk merespon hasil asesment Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yg dilakukan pada 10 Juni yg lalu. Makanya hari ini, beliau datang melihat dan meninjau langsung kondisi makam ini pascabanjir kemarin,” tutur Detris
Detris mengatakan bahwa persoalan makam Datuk Patimang dan Andi Patiware yang berada dalam satu kompleks pemakaman itu adalah persoalan bersama yang harus ditangani secara bersama pula oleh semua pihak, termasuk dari Balai Pelestarian Budaya Makassar.
“Persoalan ini tak bisa kita tangani sendiri. Semua pihak harus turutserta dalam penanganannya, termasuk dari pihak balai itu sendiri sebagai instrumen yang berwenang dan memiliki otoritas dalam mejaga, memeliharan dan menyelamatkan warisan budaya kita,” jelasnya.
Selain Pamong Budaya Disdikbud Luwu Utara, Detris, turut pula hadir mendampingi Kepala BPK Wilayah XIX Makassar, Pengurus Lembaga Adat setempat Takdir Sainal, Kepala UPT Pariwisata Lukman Hamarong, serta para petugas kompleks makam Datuk Patimang. (LHr)