Kabarpublic.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima kunjungan Duta Besar Persatuan Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama bilateral di bidang pendidikan, khususnya dalam pengembangan madrasah melalui lembaga teknologi pendidikan berbasis UEA, ALEF Education.
Dubes Abdulla menyampaikan bahwa negaranya siap memperkuat kolaborasi dengan Indonesia dalam memajukan sistem pembelajaran berbasis digital.
“ALEF Education menyediakan platform pembelajaran digital untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab yang dapat diakses baik di sekolah maupun di rumah,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya berencana mengundang Pemerintah Indonesia untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) antarnegara (G2G) pada awal Desember 2025, guna memperkuat kerja sama di sektor pendidikan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut baik inisiatif UEA.
Menurutnya, kerja sama ini sangat relevan dengan kebutuhan peningkatan kapasitas guru madrasah dan pemanfaatan teknologi pendidikan di Indonesia.
“Jika memungkinkan, kami ingin menjalin kerja sama dengan UEA untuk program training for teachers, agar seluruh madrasah di Indonesia memiliki kualitas dan keunggulan seperti yang telah dicapai MAN Insan Cendekia OKI dan Serpong,” ujar Menag.
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas dan keamanan lembaga pendidikan keagamaan, terutama pesantren dan madrasah.
“Bulan ini ada beberapa pondok pesantren yang ambruk, dan banyak santri menjadi korban. Ini menjadi refleksi bersama bahwa peningkatan kapasitas guru dan modernisasi pembelajaran harus berjalan seiring dengan perbaikan infrastruktur dan manajemen lembaga pendidikan,” tuturnya.
Menag menilai, kolaborasi dengan UEA melalui ALEF Education dapat menjadi langkah strategis untuk mempercepat transformasi digital pendidikan madrasah di Indonesia, baik dalam penerapan teknologi pembelajaran interaktif, pelatihan guru, maupun penyediaan platform digital yang inklusif.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya memberikan manfaat bagi madrasah unggulan, tetapi juga menjangkau madrasah kecil di daerah, agar kesetaraan pendidikan bisa terwujud,” pungkasnya. (**)


 
									




