DaerahNewsPilihan Editor

Masmindo Tingkatkan Sinergi dengan Pemangku Kepentingan Melalui FGD Penyusunan RIPPM

45
×

Masmindo Tingkatkan Sinergi dengan Pemangku Kepentingan Melalui FGD Penyusunan RIPPM

Sebarkan artikel ini
PT Masmindo melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion.

Kabarpublic.com – Masmindo Dwi Area (MDA) terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan pendamping desa, fasilitator kecamatan, tenaga ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Luwu.

FGD ini menjadi langkah strategis bagi MDA yang kini memasuki fase konstruksi untuk mengkaji ulang arah kebijakan dan program perusahaan.
Tujuannya adalah memastikan keselarasan antara program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) MDA dengan agenda pembangunan pemerintah.

Baca juga:  Sempat Kabur dari RS Rampoang Palopo, Warga asal Luwu Ditemukan Meninggal Dunia

Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA, Mustafa Ibrahim, menegaskan pentingnya kolaborasi erat dengan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam penyusunan rencana strategis perusahaan.

“FGD ini menjadi langkah penting dalam membangun kolaborasi yang lebih erat. Kami percaya bahwa masukan dari diskusi ini akan sangat bernilai dalam menyusun program strategis yang bermanfaat bagi semua pihak,” ujar Mustafa.

Koordinator Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Luwu, Andi Naimah, mengapresiasi keterlibatan P3MD dalam proses penyusunan Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM) MDA 2025-2039.

Baca juga:  KPU Luwu Bakal Rekrut 4.837 KPPS Pilkada 2024, Berikut Jadwal dan Tahapannya

“Ini adalah kali pertama kami melakukan koordinasi dengan MDA, dan kami mengapresiasi langkah yang diambil MDA dalam membangun kerja sama baru ini,” ungkapnya.

Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Desa (PUED) DPMD Kabupaten Luwu, Sriwiyanti Firdaus, juga memuji inisiatif MDA untuk mendiskusikan potensi pengembangan di 21 desa dari empat kecamatan yang menjadi lokasi kerja MDA.

Ia menekankan pentingnya penguatan BUMDes sebagai langkah awal dalam menciptakan sinergitas yang baik.

“Kami berharap pendamping desa dapat lebih memahami kondisi BUMDes masing-masing agar dapat melengkapi indikator penilaian yang dimiliki oleh MDA. Dengan demikian, kerja sama ini bisa saling menguntungkan,” jelas Sriwiyanti.

Baca juga:  Lansia 83 Tahun di Toraja Dilaporkan Hilang saat Melintas di Hutan Bambu

Melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam penyusunan RIPPM 2025-2039 menunjukkan komitmen MDA terhadap keberlanjutan bisnis sekaligus kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

Upaya ini mencerminkan sinergi yang harmonis antara kepentingan perusahaan dan pembangunan daerah, nasional, hingga global.

Kegiatan FGD ini diharapkan menjadi fondasi kokoh bagi terciptanya program-program yang relevan, inovatif, dan berdampak positif bagi semua pihak terkait. (*)