Kabarpublic.com – Jembatan Masamba di Luwu Utara, Sulawesi Selatan ditutup total selama 70 hari untuk proses rehabilitasi.
Penutupan ini dilakukan untuk memperbaiki lantai jembatan yang sudah membutuhkan perbaikan mendesak.
Akibat penutupan ini, arus lalu lintas di jalan Trans Sulawesi akan dialihkan ke jalur alternatif.
Pengerjaan rehabilitasi Jembatan Masamba ini dikelola oleh PT Wika dengan anggaran sebesar Rp7 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Luwu Utara, Muharwan, menyatakan bahwa penutupan total diperlukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan pengerjaan rehabilitasi.
“Penutupan total jembatan dimulai dari tanggal 20 Agustus 2024 dan akan berlangsung selama 70 hari, sesuai dengan waktu pengerjaan,” ujar Muharwan kepada awak media, Senin, 19 Agustus 2024.
Meskipun jembatan masih aman untuk dilalui, penilaian dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) menyatakan bahwa lantai jembatan tersebut membutuhkan perbaikan segera.
“Kondisi jembatan saat ini masih aman untuk dilalui, tetapi BBPJN menilai bahwa lantainya sudah perlu diperbaiki, sehingga rehabilitasi ini harus dilakukan,” jelas Muharwan.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Luwu Utara, AKP AM Yusuf, mengungkapkan bahwa keputusan untuk menggunakan jalur lingkar selatan diambil setelah rapat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Satlantas Polres Luwu Utara dan PUPR.
“Dalam rapat koordinasi, ada dua opsi jalur alternatif, tetapi jalan lingkar selatan yang disepakati karena lebih pas untuk kendaraan besar,” terang Yusuf.
Untuk memastikan kelancaran lalu lintas selama penutupan, Satlantas Polres Luwu Utara akan berkoordinasi dengan PUPR untuk memperbaiki jalan berlubang di jalur alternatif.
“Selain itu, personel Satlantas akan dikerahkan secara mobile untuk memantau kondisi lalu lintas di lapangan,” terangnya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan PUPR untuk memperbaiki jalan berlubang di jalur alternatif agar arus lalu lintas tetap lancar. Personel kami juga akan mobile di lapangan untuk memantau situasi,” pungkasnya. (*)