Lifestyle

Ini 5 Ciri-Ciri Anak Stunting yang Perlu Orang Tua Waspadai

115
×

Ini 5 Ciri-Ciri Anak Stunting yang Perlu Orang Tua Waspadai

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi ciri-ciri anak stunting. (Foto : Int)

KESEHATAN – Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang, baik sejak anak masih berada di dalam kandungan maupun setelah anak lahir.

Selain itu, stunting juga bisa terjadi karena infeksi yang terjadi berulang kali, seperti cacingan dan tuberkulosis.

Kondisi ini perlu perhatian khusus karena dapat menghambat tumbuh kembang anak, bahkan hingga dewasa.

Untuk mengurangi tingginya jumlah anak yang stunting, penting bagi para orang tua untuk mengenal ciri-ciri anak stunting.

Dengan begitu, kondisi ini bisa dikenali lebih dini dan ditangani oleh dokter secepatnya agar anak bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhan.

Dilansir dari alodokter.com, berikut ciri-ciri anak stunting yang perlu diperhatikan:

1. Badan lebih pendek

Tercukupinya asupan nutrisi adalah salah satu faktor yang dibutuhkan agar berat dan tinggi badan anak bisa bertambah sesuai usianya.

Sementara itu, pada anak yang stunting, asupan gizinya tidak tercukupi sehingga tumbuh kembangnya pun terhambat.

Baca juga:  Asrul Sani Dorong Potensi Wisata di Palopo, Ciptakan Peluang Usaha untuk Masyarakat

Itulah alasan salah satu ciri-ciri anak stunting yang utama adalah tinggi badan yang lebih pendek daripada anak-anak lain seusianya.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa anak yang pendek belum tentu mengalami stunting. Soalnya, tinggi badan juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik.

Jadi, jika kedua orang tua anak memang memiliki ukuran tubuh yang pendek, anak pun bisa saja memiliki ukuran tubuh yang serupa dengan orang tuanya meskipun pertumbuhannya normal.

2. Berat badan tidak meningkat

Malnutrisi atau kekurangan gizi secara terus-menerus bisa membuat berat badan anak susah naik atau justru berkurang. Hal ini membuat berat badan anak yang stunting biasanya berada di bawah rata-rata.

Untuk mengetahui apakah berat badan anak sesuai atau kurang, Bunda bisa menggunakan kalkulator indeks massa tubuh (IMT).

Baca juga:  Kenali Kebiasaan-kebiasan yang Bisa Merusak Jantung

Selain itu, Bunda juga bisa melakukan pengukuran berat dan tinggi badan Si Kecil secara rutin ke Posyandu, dokter anak, atau ke Puskesmas sambil membawa KMS.

Jika pengukuran berat dan tinggi badan anak tidak naik atau justru berkurang dan mencapai garis merah, hal ini bisa menjadi salah satu ciri-ciri anak stunting.

3. Perkembangan otak lambat

Anak-anak yang stunting tidak hanya bisa mengalami gangguan pertumbuhan, tetapi juga masalah pada perkembangan otak.

Hal ini karena kurangnya asupan nutrisi dalam jangka panjang dapat membuat tahap perkembangan otak anak terganggu.

Akibatnya, anak yang mengalami stunting jadi lebih sulit belajar, berpikir, dan berkonsentrasi.

Apabila tidak diatasi, hal ini bisa membuat prestasi dan nilai akademik anak di sekolah jadi tidak optimal.

4. Mudah lelah

Anak yang stunting biasanya juga lebih mudah lelah. Hal ini karena kekurangan nutrisi dan kalori akan membuat tubuh mereka kekurangan energi.

Baca juga:  Apa Manfaat Minum Cuka Apel Setiap Hari?

Tak heran bila anak-anak yang stunting akan tampak lebih sering mengantuk, lemas, dan kurang bersemangat untuk bermain atau beraktivitas.

5. Mudah sakit

Kurangnya asupan gizi yang membuat anak stunting juga bisa membuat daya tahan tubuhnya lemah, sehingga ia akan lebih mudah jatuh sakit.

Ini karena daya tahan tubuh yang lemah bisa membuat tubuh anak lebih mudah terserang infeksi virus atau bakteri.

Selain itu, ketika sakit, anak-anak yang stunting juga biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

Peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan menerapkan pola hidup sehat pada anak juga penting agar stunting berhasil disembuhkan.

Nah, agar terhindar dari ciri-ciri anak stunting, Si Kecil perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak di dalam kandungan maupun setelah lahir. (**)