DaerahNewsPilihan Editor

Gerak Cepat Bupati Luwu: 1.000 Hektar Sawah Kembali Terairi Setelah Banjir Besar

52
×

Gerak Cepat Bupati Luwu: 1.000 Hektar Sawah Kembali Terairi Setelah Banjir Besar

Sebarkan artikel ini

Kabarpublic.com — Bupati Luwu, H. Patahudding, melakukan langkah cepat dengan membuka secara resmi pintu air saluran sekunder Padang-padang Daerah Irigasi (DI) Tomatoppe di Desa Kurusumanga, Kecamatan Belopa, Rabu (9/7/2025).

Pembukaan ini menjadi penanda dimulainya kembali suplai air untuk 1.000 hektar sawah yang terdampak gagal tanam sejak bencana banjir besar pada Mei 2024 lalu.

Langkah strategis ini dilakukan untuk menyambut musim tanam kedua tahun 2025, sekaligus sebagai bentuk respons cepat pemerintah terhadap kerugian besar yang dialami petani.

Sebanyak 1.000 hektar sawah di enam desa — yakni Pasamai, Senga Selatan, Kasiwiang, Cakkiawo, Malela, dan Cimpu Utara — sebelumnya tidak bisa berproduksi akibat rusaknya Bendung Suplesi Radda.

Baca juga:  Patahuddin Dukung Pengembangan Sepak Bola, Berikan Bantuan untuk PS Luwu U-13

“Waktu baru saja dilantik saya menerima laporan ada 1.000 hektar sawah gagal tanam akibat bencana banjir. Ini tidak bisa dibiarkan karena menyebabkan kerugian miliaran rupiah bagi petani. Maka saya minta instansi teknis segera mengambil solusi, salah satunya dengan mengalirkan air dari DI Tomatoppe ke wilayah DI Radda yang bermasalah. Alhamdulillah, hari ini air sudah mengalir,” ungkap Bupati H. Patahudding.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Luwu, Ikhsan Asaad, menjelaskan bahwa pihaknya mengambil air dari Bendung Tomatoppe untuk menggantikan suplai air DI Radda yang rusak. Proyek ini didanai melalui APBD Luwu 2025 sebesar Rp 350 juta.

Baca juga:  Bentuk Tim Khusus, Arbi Arsyad Siap Menangkan Pata-Dhevi

“Berkat kebijakan langsung Bapak Bupati, kami membangun bangunan sadap berikut pintu air dan beberapa item lainnya. Alhamdulillah pekerjaan rampung dan langsung difungsikan oleh Bapak Bupati hari ini,” ujar Ikhsan.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Luwu, Islamuddin, menyebut bahwa intervensi kebijakan ini sangat krusial dalam menyelamatkan petani dari kerugian berlarut-larut.

“Selama dua musim tanam tidak berproduksi, 1.000 hektar sawah ini menyebabkan kerugian sekitar Rp 36 miliar lebih. Alhamdulillah, kini sawah-sawah itu kembali terairi. Kita harapkan petani bisa segera turun mengolah lahannya di musim tanam kedua ini,” harap Islamuddin.

Baca juga:  Cegah Tindak Kecurangan di SPBU, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Intenskan Monitoring di Kabupaten Banggai

Seperti diketahui, bencana banjir yang melanda Luwu pada Mei 2024 lalu menyebabkan rusaknya sistem irigasi di Bendung Suplesi Radda.

Akibatnya, ribuan petani di enam desa terdampak gagal panen. Kini, berkat solusi sementara dengan memanfaatkan Bendung Tomatoppe Bajo, sawah-sawah tersebut kembali mendapat aliran air.

Pemerintah Kabupaten Luwu juga tengah mengupayakan perbaikan menyeluruh pada sistem pengairan Bendung Radda agar ke depan suplai air kembali normal dan berkelanjutan.

Sementara itu, koneksi sementara dari Bendung Tomatoppe diharapkan dapat menjadi penyelamat bagi petani dalam menghadapi musim tanam kedua tahun ini. (**)